Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Pria Paruh Baya dan Gagang Kampaknya

22 Juli 2021   20:49 Diperbarui: 22 Juli 2021   22:07 139 14
Pria Paruh Baya dan Gagang Kampaknya

Diayunkannya gagang kampak
hingga ujung tajamnya mengenai
dan mengoyak gelondongan batang pohon

Yang sedari tadi teronggok
kemudian diayunkannya lagi
sekuat tenaga hingga kali ini kayu

Terbelah dan menjadi
potongan-potongan kecil
yang sedianya digunakan

Sebagai bahan kayu bakar
disusun di tungku perapian
lalu disulut api hingga menyala

Dan kayu bakar pun
lamat-lamat dijilat api hingga
menjadi bara panas membakar

Melumat hingga nyaris habis
tak menyisa selain serpihan debu
sisa-sisa pembakaran tumpukan kayu

Di dalam tungku batu
kehangatan melingkupi ruang
keluarga tempat bercengkrama

Seraya menikmati secangkir
minuman hangat yang di jerang
diatasnya lalu diseduh dan dituang

Ke.dalam wadah berupa
cangkir-cangkir yang masih
kosong hingga penuhi tubuh cangkir

Dihadapan perapian
cerita pun mengalir seiring
tawa renyah berderai dalam

Hangatnya kebersamaan
yang seakan merengku erat
seerat cinta milik keluarga yang

Sungguh tiada dua
hingga pria paruh baya
keesokan harinya kembali

Menuju ke dalam
hutan belantara.guna
ayunkan gagang kampaknya

Yang bermata tajam
menebas batang leher pohon
hingga tumbang terkapar di tanah

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 22/07/2021

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun