Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Ketika Pendosa Berlari pada Tuhan-nya

11 Maret 2021   11:40 Diperbarui: 11 Maret 2021   11:44 261 22
Ketika Sang Pendosa Berlari Pada Tuhannya

Tak terbilang dosa diperbuatnya
menggunung tinggi seiring
sejarah kelam tercoreng di dahi

Merupa noktah hitam tak tersembunyi
dan tak hilang terbasuh air
catatan paling hitam ditorehnya

Dosa masa lalu terpahat
di dinding sejarah di lipatan waktu
di balik sel pengap jeruji besi

Benak hitam sekelam malam
serupa arang tersaput debu-debu
kehidupan tak kenal belas kasihan

Di titik nadir hidupnya dalam
pengembaraan menapak jejak
di fananya sebuah masa

Dicubitan paling menyakitkan serta
ditamparan menyadarkan
menyentak jiwa bahwasannya

Kelak semua kembali ke asal
berkalang tanah lebur di dalamnya
hingga meninggalkan nama

Sang pendosa berlari pada Tuhannya
dengan bercucuran air mata
larut dalam khusuk doa-doa dilangitkan

Mohon ampunan dari Tuhan
pemilik nafas kehidupuan
penggenggam jiwa-jiwa

Yang resah gelisah dan terjerembab
di Rimba Raya kehidupan

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 11 Maret 2021 | 11:38

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun