Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Juwita Malam, Rinai Hujan dan Benih Kerinduan

27 Oktober 2020   19:42 Diperbarui: 27 Oktober 2020   19:47 661 23
Juwita Malam, Rinai Hujan dan Benih Kerinduan

Malam ini sang Juwita Malam
sepertinya enggan
menampakkan diri
dari tempatnya bersemayam

Tak ada pertanda
ia akan memunculkan diri
turun dari singgasana
bertabur pendar cahaya

Tersenyum anggun hadirkan
seberkas sinar terang
membelai wajah Buana
mengusap lapisan basah aspal

Awan kelam menggantung
di langit malam seakan
sembunyikan elok rupa
wajah sang rembulan

Rintik hujan berjatuhan
riuh di atas genting
mengetuk kaca jendela
dengan bulir-bulir airnya

Berderak ranting
menggesek dedaunan
mencipta suara gemertak
menggaduhkan malam

Rinai hujan tergelincir
dari ceruk langit seperti
lelehan air mata dari
kelopak mata nan sembab

Menganak sungai membawa
serta kesedihan yang
menggenang dan mendekam
dalam ruas-ruas jiwa

Rintik hujan menitik
seperti ribuan anak panah
melesat cepat menghujam
pori serta nadi Bumi

Malam gelap tak berbintang
pijar Purnama serta Gemintang
seakan lenyap di telan awan kelam
sekelam dan sepekat arang

Hujan menyisa jalanan basah
serta tanah becek mencetak
tapak-tapak ban di badan jalan
di lintasi lalu lalang kendaraan

Dalam Rinai hujan aku merindu
rindu dekap hangatmu
rindu rebah di bahumu
tempatku sandarkan

Seluruh lelah raga

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 27 Oktober 2020 | 19:42

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun