Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Seorang Tuna Wisma dan Gesekkan Biola

10 Oktober 2020   14:40 Diperbarui: 10 Oktober 2020   14:42 96 23
Seorang Tuna Wisma dan Gesekkan Biola

Pusat pertokoan dipadati pengunjung
yang tengah lalu lalang seraya
menikmati suasana akhir pekan
yang penuh hiruk-pikuk orang

Sementara di sudut bangunan
yang sudah tak terpakai
berdiri seorang pria tuna wisma
tak henti menggesek Biola

Jemarinya nan keriput
piawai menggesekkan Bow
pada senar Biola lawas miliknya
dengan penuh penghayatan

Irama menyayat hati melengking
menembus tebal dinding, merobek hati
mencabik nurani resapkan kepiluan
dalam isak tangis tertahan

Seraya sesekali mata tuanya terpejam
seakan setiap syair lagu
yang tengah ia mainkan
melemparnya ke masa silam

Dan seketika Bow menjelma
Sebilah Belati menusuk-nusuk hati
menghujam jiwa menikam kesepian
di balik Ribuan kisah pedih

Mengundang empati menggedor nurani
disertai kepingan uang logam berjatuhan
dalam selubung nyeri kenangan
kemurahan hati berdatangan

***
Hera Veronica
Jakarta | 10 Oktober 2020 | 14:39


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun