24 Desember 2014 15:09Diperbarui: 17 Juni 2015 14:345881
Selama 40 hari tinggal di Mekkah-Madinah-Jeddah dalam rangka ibadah haji, memaksa saya berjalan kaki kemana-mana, terutama dari penginapan ke Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan ketika ada kesempatan jalan-jalan di Jeddah. Berjalan kaki rutin dan intensif selama 40 hari menyebabkan berat badan saya turun sekitar empat kilogram ketika pulang ke Indonesia.
Bertahun-tahun sampai 2010 kebetulan saya setiap tahun satu atau dua kali berkunjung ke kota-kota yang fasilitas angkutan umumnya bagus, aman, nyaman walaupun pada jam sibuk padat juga tak kalah dengan KRL Bogor - Depok - Jakarta pada pagi dan sore hari. Tugas ke kota besar seperti Singapura, Tokyo atau kota lainnya biasanya saya jalani selama enam hari dan selama itu pula berjalan kaki ke mana-mana menjadi pilihan terbaik. Dari tempat penginapan ke tempat kerja biasanya berjarak sekitar 500 meter memaksa saya berjalan kaki. Jalan-jalan di waktu luang ya naik kereta api atau bus kota plus jalan kaki, sesekali naik taksi bolehlah, sering-sering jebol kantong. Hasil enam hari jalan kaki intensif ketika pulang ke Jakarta berat badan turun sekitar satu kilogram, lumayan.
Bagaimana bila melakukan kunjungan dinas dua tiga hari di negeri kita? Ternyata rata-rata gerak badan saya kurang, karena biasanya pergi dan pulang ke/dari penginapan ke tempat kerja diantar-jemput. Sopan santun kita memang begitu, rasanya kurang sopan jika ada tamu dari luar kota dibiarkan jalan kaki atau menumpang kendaraan umum.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.