Beberapa waktu lalu, di Wonogiri-Jawa Tengah seorang ibu rumah tangga dan seorang bapak berinisial NF yang berprofesi sebagai sopir angkot asal Sumatera, menghakhiri hidupnya akibat terlilit utang dan diintimidasi debt collector Pinjaman Online (Pinjol) (cnnindonesia.com, 2021).
Jika kita mengikuti media-media pemberitaan, tidak sedikit orang yang terjerat utang pinjol dengan bunga selangit. Korban pinjol tidak hanya para debitur perorangn namun banyak usaha kecil menengah (UMKM) yang terjerat utang pinjol. Singkatnya, kalangan rakyat kelas menengah kebawah rentan terhadap eksploitasi pinjol (kumparan.com, 2021).
Dalam banyak kasus, sebagaimana lansiran media, lilitan utang pinjol yang mendera sejumlah warga karena situasi resesi ekonomi akibat pandemi yang membuat banyak perusahaan gulung tikar dan jutaan pekerja di PHK.
Di sisi lain, Pemerintah melaporan pertumbuhan ekonomi tahun 2021 berhasil tumbuh sebesar 7,07 %. Capaian ini disinyalir mengembalikan Indonesia dalam pertumbuhan ekonomi yang positif, pasca resesi ekonomi yang mendera bertubi-tubi akibat Covid 19.Â