28 Mei 2021 02:27Diperbarui: 28 Mei 2021 02:3916227
Marni hanya terduduk lemas di makam anak perempuannya. Dia menyesal dan sudah terlambat. Anaknya telah terbujur kaku dan sudah meninggalkannya. Marni mengelus-ngelus pusara anaknya. Marni tak dapat menahan tangisnya. Ia menyesal, andai saja ia tak pergi jadi TKW di Taiwan belum tentu dapat yang baik. Tapi mungkin kejadian ini tak terjadi. Penyesalan ini menjadi trauma sendiri bagi Marni. Tujuannya untuk memperbaiki ekonomi ternyata seperti ini. Marni membayangkan anaknya harus mengalami penderitaan seperti ini . sungguh tak punya hati Asep suaminya tega membunuh anak kandungnya sendiri.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.