Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Wayang Kulit di Kotaku

25 Desember 2011   04:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:47 169 1

Pagelaran Wayang Kulit pada salah satu acara hajatan pernihakan di desa Belang Kolak I Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah. Wayang Kulit tersebut dimainkan pada malam hari mulai pukul 23.00 Wib hingga Pukul 04.00 Wib.

Selain dalang, wayang golek ini juga diiringi oleh musik khas jawa di tambah satu orang pesinden perempuan dengan jumlah personil hampir 15 orang.

Takengon di kenal dengan masyarakat yang multietnis dan multikultur, pertunjukkan seperti ini sangat jarang muncul kepermukaan karena biasanya di tampilkan pada acara-acara di komunitas mereka.

Tidak jauh berbeda dengan komunitas Ambon, Nias serta Padang dan komunitas lainnya yang ada di Aceh Tengah, Mereka memiliki banyak jenis kesenian di kelompok mereka, tetapi tidak pernah dipentaskan di depan khalayak kecuali pada acara hajatan pernikahan, sunatan, acara-acara formal di komunitas tersebut.

Berbeda seperti di daerah asalnya, di Takengon pagelaran wayang golek ini hanya menarik pehatian pengunjung yang penasaran pada awal persiapan.

Setelah wayang dimainkan dan diiringi musiknya, masyarakat mulai meninggalkan lokasi acara untuk bergegas pulang karena tidak paham akan makna bahasa dan karena cuaca yang dingin di kota ini.  Tampak Pak Misto, seorang dalang memerankan beberapa tokoh wayang dalam legenda jawa untuk dipertontonkan kepada pengunjung saat pagelaran berlangsung. Pemain wayang golek ini merupakan penduduk Belang Paku Kecamatan Ketol Kabupaten Aceh Tengah. para personil masih meiliki keterikatan saudara antara satu dan lainnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun