Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Antropogenik Perparah Banjir Tahunan

17 November 2020   02:55 Diperbarui: 17 November 2020   22:04 256 3
Fenomena banjir disetiap tahunnya selalu saja melanda Indragiri Hilir seperti tidak pernah absen.

Akibat banjir ini sudah tentu mengganggu aktivitas masyarakat bahkan merusak material rumah dan badan jalan.

Tahukan kamu apa penyebab banjir semakin parah, debit air semakin tinggi hingga sampai lutut orang dewasa.

Sikap kritis kita mengarah kepada faktor paling berperan dan pemicu terjadi banjir ialah antropogenik atau pengaruh ulah manusia.

Antropogenik adalah bahaya yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Baik pelaku perusak lingkungan dan membuang sampah sembarangan.

Kerusakan lingkungan pemicu longsor dan banjir seperti lahan kritis meluas, daerah aliran sungai kritis, persentase ruang terbuka hijau dan hutan minim.

Kondisi alam yang semakin ekstrim sebagai tanda perubahan iklim faktor penyebab rusaknya alam secara signifikan akibat alih guna hutan dinilai sebabkan banjir, longsor dan puting beliung.

Salah satu penyebab utamanya adalah perubahan fungsi hutan menjadi kawasan terbangun. Perubahan itu menyebabkan air hujan tidak lagi meresap ke dalam tanah tapi berubah menjadi air banjir dan mengerosi tanah yg akan masuk dan akan mendangkalkan sungai.

Seiring berjalannya waktu perubahan fungsi hutan itu semakin meluas dan terus makin meluas. Hutan Tanaman Industri (HTI) milik korporasi terus mengeruk kanal-kanal untuk perairannya.

Efeknya sangat besar terhadap alam, sehingga jumlah air banjir semakin besar, jumlah erosi semakin besar, sungai semakin dangkal dan banjir akan semakin meluas dikarenakan daya tampung sungai mengecil.

BUKAN HANYA BANJIR, LONGSOR JUGA SERING TERJADI

Bencana banjir di Indragiri hanya setakat terganggunya aktivitas dan merusak material badan jalan. Namun tahukan kita, akibat ganasnya perusak lingkungan, juga menyebabkan longsor dan puting beliung menghilangkan harta korban.

Penyebab longsor juga dinilai adanya perubahan lahan hutan, terjadilah erosi. Selama ini akar serabut pohon berfungsi memperkuat ikatan tanah dan akar tunjangnya menjadi angker/pasak ke dalam tanah. Bagaimana jika hutan dirambah habis.

Fenomena ini menjadi sangat menakutkan bagi masyarakat Indragiri Hilir yang bermukim di bibir sungai. Kerusakan lingkungan menyebabkan wilayah makin rentan terjadinya banjir, longsor, puting beliung, serta kebakaran hutang dan lahan mengakibatkan lahan pertanian menjadi kritis.

ADAKAH UPAYA PEMKAB INHIL MENIMALISIR BENCANA INI

Akibat bencana ini, dampaknya sangat dirasakan dan menurunkan kesejahteraan masyarakat akibat ulah perusahaan lingkungan.

Untuk mencegah banjir, longsor, dan puting beliung, perlu strategi dari pemerintah dan kepedulian masyarakat agar rasio terjadinya bencana alam menurun.

Pemerintah harus menggerakkan dinas terkait untuk mengoptimalkan sistem saluran air/drenase agar bisa berfungsi dengan baik. Dan masyarakat tidak membuang sampah sembarangan.

Bukan hanya sampah, pemerintah juga harus memantau korporasi agar tidak membuang limbah sembarangan yang berdampak kepada lingkungan dan ekosistem laut.

Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan atau seiringnya curah hujan. Penyebab terjadinya banjir akibat penyumbatan aliran sungai.

Banjir tidak serta merta akibat proses alam, juga akibat ulah tangan manusia itu sendiri. Penggundulan hutan dan pembuangan limbah diyakini jadi faktor utama terjadinya bencana alam ini.

Tindakan tersebut berupa penebangan hutan yang tidak menggunakan sistem tebang pilih, akibatnya tidak ada pohon untuk menyerap air sehingga air mengalir tanpa terkendali.

BANJIR JANGAN DIBIARKAN JADI RITUAL TAHUN

Banjir tidak boleh dibiarkan menjadi ritual tahunan yang dari tahun ke tahun bukan berkurang melainkan malah bertambah parah.

Setiap ada banjir, mengalami banyak kerugian, tiap bencana pada dasarnya memiliki hikmah yang sama meskipun secara teknis penjelasannya bias berbeda.

Ada satu hal yang tidak akan pernah dipisahkan dari semua itu yakni bagaimana manusia seharusnya belajar dari alam.

Akibat ulah manusia juga bencana itu datang dari waktu ke waktu dan semakin parah. Bahkan masalah itu jauh lebih besar lahan kota dihabiskan bangunan beton yang menjulang tinggi ataupun bangunan yang lain.

Kesadaran yang semacam itu hanya muncul sesaat pada saat terjadi bencana seperti banjir, setelah itu orang akan kembali kepada kehidupan normal dan melupakan bencana banjir tersebut. Seharusnya kita harus sadar dalam bencana banjir tersebut.

Pemerintah dan masyarakat harus bersinergi menangkal bencana alam ini, dengan dimulai dari kesadaran bersama. Pemerintah juga harus menyeleksi para investor yang membuka Hutan Tanaman Industri (HTI) agar tidak semena-mena menggunduli hutan dan membuat kanal berlebihan.

Penulis: DaudMNur

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun