Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Kontainer Sumbangan Baju dan Sepatu Jerman

16 Juni 2013   17:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:56 1069 12

Baju bekas. Kalau mengingat kalimat ini selalu teringat pada palang merah Indonesia. Mereka ini biasa mengumpulkan baju bekas bagi para korban bencana. Biasanya dikumpulkan lewat sekolah-sekolah. Imagenya baju dibutuhkan orang saat banjir dan kawan-kawan.

Ternyata tidak demikian dengan di Jerman. Palang merah dan beberapa organisasi kemanusiaan lainnya rajin mengumpulkan baju second dari masyarakat dengan tempo terjadwal (entah ada bencana atau tidak).

Salah satu cara yang saya anggap unik di Jerman adalah dengan kontainer khusus pengumpulan baju dan sepatu (Kleider und Schuhe). Bisa setiap hari menyumbang.

Ya. Ini mengingatkan tak hanya warga Jerman tapi semua orang dimanapun berada, untukmerawat baju dengan baik dan benar agar terjaga kualitasnya dan bisa digunakan lagi oleh orang yang membutuhkan. Tak hanya dibuang namun disumbangkan kepada yang pantas menerimanya dan dimasukkan ke dalam kotak sumbangan yang tersedia.

Baju dan sepatu, disendirikan

Kotak yang lebih tinggi dari saya itu bisa dijumpai dimana-mana. Warnanya macam-macam (merah, hijau, putih, krem, kuning dan sebagainya). Meskipun ada kotak yang dicampur aduk, biasanya dibedakan (untuk kotak yang lebih besar). Satu kotak dengan lubang khusus baju. Satunya bagi lubang untuk sepatu. Barang-barang sebaiknya dimasukkan kedalam plastik agar tidak kotor. Sepatupun juga harus diikatkan bersama pasangannya agar organisasi tidak pusing dan biasa dituliskan dengan “(Natürlich auch Schuhe) bitte paarweise gebündelt!“

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun