Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Perjalanan Kita

5 Desember 2019   21:41 Diperbarui: 5 Desember 2019   21:36 45 0
Kita bertemu karena sebuah takdir yang dianggap kebetulan namun terus berulang. Masing-masing dari kita berjalan dengan kemudi yang berbeda. Namun selalu ada saja hal-hal menarik sepanjang perjalanan. Sesekali kusenggol kemudimu, sesekali kau senggol kemudiku. Sesekali kudorong kemudimu, sesekali kau dorong kemudiku. Nampak asyik saat itu.

Hingga saatnya kita harus menempuh jalan yang berbeda. Walau tak terlalu jauh sebenarnya, tapi cukup untuk membuka ruang pemisah lebar diantaranya. Hari-hariku semakin sibuk dengan urusanku. Hari-harimu semakin sibuk dengan urusanmu. Sesekali kulempar umpanku, sesekali kau lempar umpanmu. Begitu saja terus.

Hingga akhirnya, kita bertemu lagi karena sebuah takdir yang dianggap kebetulan namun terus berulang. Masing-masing dari kita kini berjalan dengan kemudi yang sama. Begitu kompak berjalan mengikuti arus. Tanjakan dan turunan dilalui bersama. Sesekali aku yang tersandung. Sesekali kau yang tersandung. Bangkit lagi, bersama lagi.

Hingga suatu ketika kau terjatuh. Mungkin karenaku, tapi entahlah. Jika kau butuh ruang untuk menyendiri, aku siap untuk menepi. Akan kuberi kau jeda sebelum kita melanjutkan perjalanan ini. Tak perlu menjauh dariku, biar saja aku yang berjalan mundur. Karena semua ini hanya soal waktu. Kuharap sebuah takdir yang dianggap kebetulan namun terus berulang itu kembali hadir lagi nanti, di waktu yang tepat.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun