Selaksa rasa tengah tergila-gila. Manis tapi pedih. Ngilu dirasa. Senandika menangis, berderai-derai lara. Namun, masih setia, katanya.
Kidung rasa masih merdu meski telah sumbang. Berkeriau bahwa seorang kamu itu amerta, teramat indah, hingga sarayu membawaku berangan. Namun, ternyata aku lupa, aku siapa untukmu?
Batu, 12 Januari 2021