Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Selaksa Rahsa Rasa

12 Januari 2021   15:15 Diperbarui: 13 Januari 2021   16:26 413 36
Rasa itu kian menggelebah. Mungkin bukan ajunku menenun akara, ketika dekap itu bahkan terlepas dan menjauh. Segenap akara laksana bumantara, luas tapi nyatanya sesak.

Selaksa rasa tengah tergila-gila. Manis tapi pedih. Ngilu dirasa. Senandika menangis, berderai-derai lara. Namun, masih setia, katanya.

Kidung rasa masih merdu meski telah sumbang. Berkeriau bahwa seorang kamu itu amerta, teramat indah, hingga sarayu membawaku berangan. Namun, ternyata aku lupa, aku siapa untukmu?

Batu, 12 Januari 2021

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun