Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bahasa

Tulisan yang Membuat Bingung, Kebingungan yang Ditulis

25 Maret 2014   05:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:31 248 4

Berdemo atau Protes boleh saja asal tepat sasaran, kalau tidak jelas pada apa yang diberatkan dan mengapa diberatkan, lebih baik tidak usah ikut-ikutan, manambah rusak dan hancurnya alam ini, menambah daftar untuk menjadi contoh bagi generasi kita kelak. Kalau saja mereka yang berdemo/protes itu lebih bijak dalam artian Porsional dan Proporsional, contohnya apakah harus didemo/protes ketika seorang anak bayi berumur 5 bulan belum bisa berjalan? Atau haruskah si bayi dipaksa dan dituntut untuk memenuhi keinginan kita? Sebab si bayi masih dalam proses waktu yang dia sendiri tidak mungkin bisa berbuat sesuai yang dituntutkan padanya, melainkan si bayi hanya bisa menjalankan proses demi proses untuk bisa sampai dan mampu berjalan. Inilah Sunnah, ini hukum alam, bukan hukum buatan manusia, bukan kehendak manusia. Lantas muncul pertanyaan oleh para pembaca, emang apa hubungannya berdemonstrasi/protes dengan contoh bayi tersebut? Pertanyaan lainnya, apa korelasinya antara proses berdemo dengan proses si bayi? Saya jawab sekaligus pertanyaan tersebut dengan, ”kembali membaca tulisan diatas lebih fokus dan cermat” masih belum terjawab, coba fahami kedua kata diatas tersebut (Porsional dan Proporsional) kalau juga masih belum mengerti coba lengkapi vokabolari tata bahasa anda atau setidaknya baca kamus. Kalau juga masih belum mengerti, belajar dulu sana!, Belum juga?, maka sudah bisa dipastikan emang anda belum sampai batas baligh, belum dewasa, belum selesai memproses diri, ibarat si bayi memproses untuk belajar berjalan. Jawaban ini masih belum memuaskan keinginan anda? Atau masih membingungkan anda? Sebaiknya cepat-cepat menghindar untuk tidak lebih berlama-lama membaca tulisan ini, atau cari sarana dan wahana lain agar lebih rileks dan fresh. Jika hal ini masih belum membuat kebingungan anda terjawab, atau rasa penasaran, maka sudah bisa dipastikan anda termasuk manusia yang berjalan tanpa jiwa, tanpa ruh, tanpa ilmu, tanpa pengalaman, tanpa pernah belajar dari pengalaman pribadi dan orang lain( Q.S Al Israa' ayat 72 dan Q.S Al Hajj ayat 46) serta jawaban sementara dari tulisan ini(Q.S Ar Ruum ayat 53 dan Q.S An Naml ayat 81) percuma saja berdemo bila orang yang dituju/dimaksud tidak melihatnya, tidak memperdulikannya, memang sudah dari sananya tipe orang yang sadar dulu setelah didemo/protes, adalah ciri orang yang tak mampu diberikan tanggung jawab, lantas mengapa diberi? Emang siapa yang membuat tuh orang bisa berada diposisinya? Lalu setelah kita memilihnya dan diapun melenggang berjalan diposisinya, mengapa kita sewot dan protes? Untuk sementara sampai disini, bukan disana dulu, entar kepanjangan ente-ente pade pada jenuh dan dholan. Salam untuk kita semua yang masih menyadari akan keberadaan kita dibumi ini untuk apa/siapa dan mengapa/bagaimana..

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun