Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

"Islam dan Demokrasi: Landasan Al Quran dalam Moderasi Kehidupan Berbangsa"

9 November 2020   23:45 Diperbarui: 9 November 2020   23:53 327 1
Islam dan demokrasi masih menjadi perbincangan hangat bagi masyarakat Indonesia, khususnya Muslim. Diskusi mengenai demokrasi semakin hangat ketika mendekati momentum pemilihan umum, baik di pusat maupun daerah, baik legislatif maupun eksekutif. Demokrasi masih dipertanyakan "kehalalannya" oleh sebagian kelompok, sehingga menimbulkan gelombang "golput" yang cukup tinggi dalam kalangan Islam. Alasan utama yang disampaikan kelompok tersebut dalam pelarangan masuknya Islam dalam dunia politik adalah berkaitan dengan penafsiran akan teologis: bahwa Islam lahir dengan konsep pemerintahan Islam sebagaimana Nabi, para Sahabat, dan Kekhalifahan dalam Islam. Tidak ada nash dan dalil yang menjelaskan bahwa demokrasi adalah ajaran Islam. Ia adalah produk barat yang bisa sangat merusak ketika digunakan oleh Muslim. Demokrasi diciptakan barat untuk menjadikan negeri Muslim terpecah belah dalam faksi-faksi dan partai dengan menjadikan voting sebagai sebuah esensi dari demokrasi itu sendiri. Alasan pendukung dari kelompok yang melarang masuknya Islam dalam dunia demokrasi adalah tidak adanya kesejahteraan yang merata dalam demokrasi. Kekayaan akan mengalir dan berputar pada kalangan elit politik partai dan faksi. Sementara orang lemah akan tetap menjadi mustad'afin (red-orang lemah) karena praktik politik uang dan kronisme yang tetap mengalir deras dalam demokrasi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun