Kau pergi semakin jauh
Bersembunyi di antara kerajaan langit
Semakin aku mengejarmu
Semakin hilang ditelan matahari
Air mata jatuh pasrah tak menentu
Aku ingin membawamu pulang
Mengantarkanmu pada sayup dawai
Meski, jelaga mataku tetap menyekap kebisuan
Namun gemuruh relung tetap gemparkan riak penolakan gelombang renjana.
Kini dalam barisan kata
Aku mulai menyusun ritme pada kelopak kelopak mawar untuk mengurai kisah yang baru
Wahai relung,
Aku tidak ingin melukaimu dengan bahasa puisiku
Aku benar-benar menyukaimu, pada hatimu yang paling kubenci berkali-kali
Pada purnama ini
Aku telah memilih
Pada pilihan yang mengajariku kebijakan
Aku telah bercermin
Pada syair yang menelan resah
Terimakasih atas semua kisahmu
Namun janjiku
Rindu itu tetap aku jelmakan menjadi lautan kasih sayang
Aku olah dalam kelapangan hati dan persediaan maaf untukmu
Aku hanya ingin kesederhanaan denganmu
Blitar, 20 Agustus 2019