Begitu banyak cerita yang dialami nya setelah ia menikah dan memutuskan untuk tinggal di sebuah kontrakan kecil karena ia tidak tahan dengan sikap kakak ipar dan mertuanya selama tinggal 5 bulan dirumah keluarga suaminya. Namun ada satu peristiwa yang paling ku ingat yaitu ketika bibiku (ibu sepupu ku) datang ke rumah ku untuk meminjam sejumlah uang kepada ibu ku untuk membeli susu cucu nya yang baru lahir. " Keadaan rumah tangga mereka sekarang sedang tidak baik-baik saja. Suami anakku di PHK dari pekerjaan nya karena wabah Corona ini yang menyebabkan hotel sepi pengunjung. Anakku selalu memaksa suaminya untuk mencari kerja untuk membeli banyak kebutuhan, namun apa daya mertua ku malah muak mendengar ocehan anakku hingga disitulah yang menimbulkan perdebatan sampai akhirnya anakku dan bayinya  sudah 3 hari berada dirumahku untuk menenangkan diridiri".Ucap bibiku.
        "eni, jangan terlalu berekspetasi tinggi sama cowok yang kamu suka ya,apalagi mutusin buat nikah setelah lulus.Pokoknya jangan.Punya suami di usia muda itu gaenak tau ennn".Sepupu ku memberikan ku beberapa nasihat yang aku dengarkan baik-baik. Ternyata menikah bukanlah hal tentang saling mencintai satu sama lain, masih ada banyak hal lain yang harus dipenuhi seperti materi salah satu contohnya. Menikah di usia muda bukanlah solusi untuk mengakhiri semua masalah seperti 'kita selesai kan semua nya bersama' bukan. Justru menikah adalah salah satu cara untuk menambah masalah dan beban fikiran seperti saling memahami satu sama lain, mengurus anak, menafkahi nya, dll. Setelah masa penderitaan sepupu ku itu, kemudian suaminya berselingkuh dengan wanita lain yang bermula saat suami sepupu ku itu curhat di Facebook tentang kehidupan rumah tangga nya.