Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Puisi Belum Mati di Negeri Pertiwi

24 Maret 2021   22:48 Diperbarui: 24 Maret 2021   23:15 137 4
Beberapa spekulasi yang kerap kali muncul ketika berbicara tentang sastra atau kesusastraan, khususnya puisi, di antaranya adalah bacaan yang berat, susah dimengerti, terlalu filosofis, terlalu serius dan sekaligus, mungkin terlalu berlebihan dalam menejawantahkan realitas. Spekulasi-spekulasi tersebut, boleh jadi menjadi semacam hambatan dan tantangan yang lumrah terhadap keberadaan karya sastra, puisi, di tengah kehidupan masyarakat. Di Indonesia, sastra dan kesusastraan banyak ditemukan dan berlaku dalam konteks subkultur, seperti ruang akademik tentang sastra dan kesusastraan, atau di antara para penggiat dan pecinta karya-karya sastra (biasanya dalam bentuk komunitas tertentu). Sementara, ketika kita melihat dalam spektrum yang lebih luas, yaitu masyarakat Indonesia, keberadaan sastra dan kesusastraan menjadi fenomena yang pelik dan muskil. Asumsi yang saya uraikan ini, semata-mata berangkat pula dari fakta dan data tentang minimnya minat baca (termasuk karya sastra) di Indonesia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun