Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat Pilihan

Menelisik tentang Akar Perbuatan

24 Januari 2021   15:15 Diperbarui: 24 Januari 2021   15:55 236 26
Ada yang berkata, "Di manakah orang-orang yang berbuat? Di manakah orang-orang yang mencari perbuatan? Tunjukkan padaku agar bisa kutunjukkan pada mereka sejumlah perbuatan."

Saat ini kita hanya mencari kata-kata. Kita condongkan telinga untuk mendengarkan kata-kata. Karena itulah pentingnya berbicara. Orang akan bosan jika tidak ada pembicaraan.

Pencari perbuatan akan menunjukkan sejumlah perbuatan. Sebagian besar orang mencari orang yang menghendaki perbuatan agar bisa menunjukkan sejumlah perbuatan.

Namun mereka tidak menemukan pemberi perbuatan. Mereka hanya menemukan pembeli kata-kata. Karena itu sebagian besar sibuk dengan kata-kata.

Karena kita bukan pelaku perbuatan, bagaimana mungkin kita mengetahui arti perbuatan?

Analogi lain yang mungkin mirip adalah tidak mungkin bisa memahami ilmu pengetahuan kecuali dengan ilmu pengetahuan juga. Bentuk dengan bentuk, dan makna dengan makna.

Perbuatan yang dimaksudkan bukanlah tindakan seperti berangkat kondangan atau jalan-jalan. Keduanya hanyalah bentuk perbuatan, bukan perbuatan itu sendiri. Hakikat perbuatan ada di dalam sanubari.

Bentuk perbuatan akan selalu berubah sesuai dengan zamannya. Sementara hakikat perbuatan akan selalu sama.

Misalnya ketika mengatakan, "Obat yang diminum akan bekerja." Tidak ada bentuk pekerjaan yang terlihat darinya. Bekerja yang dimaksud dalam ucapan itu adalah maknanya.

Perbuatan bukanlah seperti yang dipahami kebanyakan orang. Mereka menganggap perbuatan adalah sesuatu yang tampak pada lahiriah.

Jika benar begitu, mengapa perbuatan yang dilakukan orang munafik tidak berguna untuknya? Ternyata perbuatannya tidak berguna karena dalam perbuatan lahiriahnya itu tidak ada kejujuran.

Jadi dasar dari segala sesuatu adalah ucapan dan kata-kata. Saat ini kita sama sekali tak memahami makna ucapan dan kata-kata. Karena kita tidak ingin mempermasalahkan dan membuat pening kepala dengan ucapan dan kata-kata.

Bagaimanapun, ucapan adalah buah yang lahir dari pohon perbuatan. Kata-kata lahir dari perbuatan.

Terakhir! Agar lebih terang tentang ucapan, kata-kata dan perbuatan kita simak ilustrasi dalam uraian selanjutnya ini.

Seseorang yang menanam benih padi tentu saja suatu saat ia akan berharap memanen padi. Pada saat yang sama ia juga takut datangnya banjir yang menenggelamkan tanamannya. Pada saat yang sama ia juga khawatir akan serangan hama.

Sehingga tidak ada harapan tanpa adanya rasa takut. Tidak mungkin membayangkan harapan tanpa ada rasa takut. Atau sebaliknya.

Jika seseorang berharap balasan dan kebaikan, bukan tidak mungkin ia akan lebih rajin dan lebih giat melakukan pekerjaan.

Harapan menjadi sayap baginya. Semakin ingin terbang tinggi maka ia akan semakin kuat mengepakkan sayapnya.

Manusia adalah hewan berbicara. Dengan demikian manusia terdiri dari dua sisi, yaitu hewan dan wicara. Keduanya tidak dapat dipisahkan.

Jika sekarang kita telah mengetahui bahwa ucapan, kata-kata begitu mempengaruhi dan menjadi akan dari lahirnya sebuah perbuatan. Mengapa sebagian besar kita abai terhadap keluarnya ucapan dan kata-kata yang berdampak buruk bagi diri sendiri, orang sekitar dan masyarakat pada umumnya?

(Sungai Limas, 24 Januari 2021)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun