Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Skema "Demand Side Management" untuk Efisiensi Energi Sub-Sistem Bali

16 Mei 2019   15:11 Diperbarui: 16 Mei 2019   15:27 307 0
Sistem ketenagalistrikan sub-sistem Bali merupakan bagian dari sistem ketenagalistrikan Jawa-Bali yang melayani pelanggan provinsi Bali. Kondisi saat ini, sesuai RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik) 2019-2028, total beban terbesar provinsi Bali adalah 872 MW dengan pasokan daya dari kabel laut Jawa-Bali 340 MW dan total pembangkit sebesar 935 MW.  Total pembangkit 935 MW terdiri dari pembangkit BBM (Bahan Bakar Minyak) 373 MW, pembangkit LNG/BBM 182 MW dan PLTU (Pusat Listrik Tenaga Uap) Celukan Bawang 380 MW. Dari kondisi ini, secara umum kondisi kelistrikan di atas kertas bisa dikatakan berkecukupan, hanya saja pembangkit total pembangkit BBM sebesar 555 MW memiliki biaya produksi lebih tinggi dibandingkan harga jual listrik. Kondisi ini yang menyebabkan PLN sebagai penyedia listrik memilih memaksimalkan produksi listrik dari PLTU Celukan Bawang dan kabel laut Jawa-Bali, dengan total kapasitas pembangkit untuk provinsi Bali hanya 720 MW. Dari kondisi ini, beberapa langkah perlu disiapkan karena sistem ketenagalistrikan provinsi Bali sangat bergantung pada pasokan listrik dari kabel laut Jawa-Bali.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun