Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosok Pilihan

Duet JK-Anies Ancam Dominasi Prabowo-Puan

2 April 2021   14:54 Diperbarui: 2 April 2021   14:58 500 8
PILPRES masih tiga tahun lagi. Namun, wacana calon presiden dan wakil presiden sudah santer mengemuka. Perang elektabilitas menjadi komoditas banyak lembaga survei. Ramuan simulai pasangan capres-cawapres jadi berbincangan.

Salah satunya, diluncurkan lembaga survei Polmatrix.  Lembaga ini menawarkan kombinasi duet antara lain Prabowo Subianto-Puan Maharani, kemudian Jusuf Kalla-Anies Bawedan, Ganjar Pranowo-Khofifah Indar Parawansa, Ridwan Kamil-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), hingga Gatot Nurmantyo yang dipasangkan dengan Rizieq Shihab.

Hasilnya, Prabowo-Puan diminati paling banyak yaitu 19 persen dari jajak pendapat terhadap 2.000 responden mewakili 34 provinsi yang dilakukan pada 20-25 Maret 2021.

Duet JK-Anies ternyata menyodok di peringkat kedua dengan tingkal elektabilitas mencapai 16,4 persen. Disusul Ganjar-Khofifah (15,6 persen), RK-AHY (12,3 persen), Airlangga Hartarto-Sandiaga Uno (4.7), Erick Thohir-Tito Karnavian (3,2), hingga Gatot-Rizieq (1,3). Survei ini menyisakan 27,3 persen responden yang masih enggan membuat pilihan.

Menarik bahwa sosok Jusuf Kalla yang pernah menjabat dua kali sebagai wakil presiden dan pernah mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilu 2009 ternyata masih menjadi pilihan responden. Perolehan angka cukup tinggi hanya terpaut 2,6 persen dibanding duet Prabowo-Puan.

JK bisa jadi ikut terangkat dengan sosok Anies Baswedan. Bagaimanapun elektabilitas Anies dalam banyak survei selalu berada di peringkat tiga besar, ia bersaing ketat dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meski tetap di bawah Prabowo Subianto sebagai calon presiden.

Duet JK-Anies bisa menjadi antitesis dari dominasi Presiden Joko Widodo dalam pemerintah dua periodenya. Ia bisa menjadi simbol perlawanan terhadap status quo yang hadir melalui koalisi mayoritas pemerintah saat ini. Pasangan ini bisa menjadi magnet kubu oposisi atau pihak yang kecewa pemerintah.

Inisiasi simulasi duet JK-Anies bisa menjadi bola liar yang kemungkinan akan terus membesar dalam perjalanan waktu tiga tahun ke depan. Tampaknya, pasangan ini akan menjadi duet terkuat dalam memberi tantangan melawan koalisi Gerindra-PDIP.

Namun, JK-Anies tidak mempunyai perahu partai politik untuk berlayar menuju Pemilu 2024. JK memang masih mengorbit dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum PMI dan Ketua umum pengurus pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) periode 2012-2022. Meski, kedua organisasi itu memiliki jaringan di seluruh Tanah Air tetapi tetap bukan parpol.

Tentu saja, kapitalisasi dukungan bisa dilakukan JK. Latar bisnis keluarga yang menggurita merupakan modal awal. Ketokohan mantan Ketua Umum Partai Golkar ini masih disegani di partai warisan Orde Baru itu. Bisa jadi jejak kaki di partai beringin masih dimiliki JK hingga saat ini.

Andaikan JK bisa kembali berhasil merangkul Golkar tentu menjadi pijakan kuat untuk merajut syarat presidential threshold. Kemudian Anies Baswedan bisa memenangi konvensi Partai Nasdem. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun