Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Untung Bantuan Langsung "Hanya" Sementara

30 Juni 2013   16:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:12 170 7


Pagi tadi saya naik angkot bersama-sama serombongan ibu-ibu yang
menilik dari busana mereka tentu tergolong kalangan menengah, wa
laupun tentu bukan kalangan atas (sebab mereka naik angkot)
Dalam perjalanan angkot, saya menyimak percakapan di antara mereka 
yang membahas Bantuan Langsung Sementara Tunai (BLST) dan ternyata
dari celotehan mereka adalah penerima BLST.

Berikut ini saya tuliskan kembali "rekaman otak saya" tentang per
cakapan mereka.


Ibu 1 :"Nanti kalau sudah terima uangnya, saya mau persen Pak RT
andaikata uangnya Rp 150.000,- saya persen Rp 10.000,- tetapi ka
lau Rp 300.000,- tentu persenannya Rp 20.000,-"

Ibu 2 :"Ah, saya sih mau beli daging 1 kilo buat persiapan bulan
puasa"


Ibu 3 :"Sebaiknya sih beli bumbu dapur kuatir selama bulan puasa
harga-harga meningkat"

Ibu 4 :"Wah,saya sih mau beli bahan pakaian saja buat hari raya"
 
Hati saya bertanya-tanya, apakah prediksi pemerintah tentang rak
yat miskin ternyata kurang tepat, karena sudah banyak masyarakat
yang berkecukupan atau apakah bantuan tersebut memang salah sa -
saran?

 
Tetapi saya pun sekaligus merasa lega karena bantuan tersebut ter
nyata "sementara",jadi biarkan mereka menerimanya dengan rasa ber
syukur
walaupun rasanya kurang patut.
 
Dan saya pun turun dari angkot dengan membayar ongkos sesuai dengan
tarip baru sehubungan dengan naiknya BBM dan ibu-ibu tersebut pun
turun bersama-sama, dan langsung masuk ke dalam mall (!)
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun