Mohon tunggu...
KOMENTAR
Halo Lokal

Saat Peliputan

20 Juni 2021   02:21 Diperbarui: 20 Juni 2021   02:21 35 1
Pernah ku rasakan, saat mendapat jadual tugas peliputan di luar daerah, tepatnya di Nganjuk. Memang awalnya tidak seperti yang aku bayangkan, ternyata bukan tugas yang ringan yang harus selalu berada di zona aman.

Tantangan dan ancaman bukan menjadi rintangan. Sebab di dalam dunia jurnalistik, tantangan merupakan moment yang paling mahal. Apa lagi jika berkenaan tantang politik dan korupsi yang dilakukan oleh pejabat publik. Wah, harus dibutuhkan mental baja jika ingin terjun ke dunia seperti ini.

Kita tahu suasana di dalam dunia perpolitikan, penuh aroma ketidak jujuran dan ketamakan. Seperti yang terjadi pejabat publik ini. Dia seorang Bupati Nganjuk  dikenal sebagai orang yang jujur dan kaya. Sebagai kompensasinya, dia tidak mau ambil gajinya sepeserpun.

Namun yang terjadi tidak seperti yang kita bayangkan dan sangat bertolakbelakang. Seperti kita terhentak bagai gemuruh ombak lautan yang menghujam dan tiba-tiba menggelegar.

Bahwa terjadi OTT dari KPK tentang sosok pejabat publik ini. Seakan  kesadaran hati nurani yang ia terima terdapat  makna kejujuran yang salah. Bupati Ngajuk ini menyalahgunakan wewenang 'mumpung' masih berkuasa.

Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat tengah berada di dua sisi hidup, diantara prilaku kejujuran dan ketamakan moral bagai menggerogoti hidupnya. Sebuah praktik korupsi dilakukannya tanpa batas kesadaran.

Ya begitulah apa yang terjadi dan inilah tugas  seorang jurnalis yang tak kenal waktu bekerja hingga larut malam demi merampungkan sebuah berita. Tidak perduli pagi, siang dan malam, tugas meliput dan mengungkap sebuah fakta harus tetap dilaksanakan. (dwi.BI)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun