Tak melulu berkisah tentang puan
Tak harus tentang perkasanya cinta seorang lelaki pada wanita pujaannya di desa
Sebab ada alkisah...
Kemanapun engkau membuat jejak, meniti asa di sana
Boleh kau ingatkan dirimu, pulanglah, ada ibu yang menantimu dengan salam hangat
Tak peduli meski kau sudah sukses, sudah pula engkau gagal, berpulanglah ke pangkuan ibunda
Akan didongengkannya sebuah alkisah ibu yang selalu menanti anaknya di teras, atau meratap kalau
tak pula kunjung pulang si buah hatinya, atau sedihnya ia mendengar engkau banyak susahnya di
rantauan
Adakah engkau lenggana pergi tak kembali?
Sebab di bawah kukuhnya indurasmi, ibumu selalu berdoa supaya kamu sempatkan pulang
menemuinya dan memastikan kamu sehat tiada tergores sedikitpun
