Cina di Asia Tenggara: Strategi dan Dampaknya Bagi Kawasan
6 Mei 2021 10:26Diperbarui: 6 Mei 2021 10:593092
Di abad ke-20, Cina mengalami berbagai revolusi yang membuat stabilitas ekonomi domestiknya bergejolak. Melalui kepemimpinan yang sentralistik, Cina berupaya memodernisasi perekonomiannya dan menghasilkan kebijakan yang pragmatis demi terciptanya pertumbuhan ekonomi yang pesat. Pasca pemerintahan Mao Zedong, Cina mulai tumbuh sebagai kekuatan ekonomi yang terbuka bagi kerja sama internasional. Keterbukaan ini kemudian semakin menjurus pada tujuan kebijakan ekonomi politik internasional Cina yang ekspansif dan hegemonik. Selain memperluas dan memperkuat dominasi ekonomi-politik di kawasan asalnya, yakni Asia Timur, Cina juga melebarkan sayapnya ke wilayah-wilayah lain. Salah satu kawasan yang menjadi tujuan utama Cina adalah Asia Tenggara. Kerjasama di kawasan yang mayoritas merupakan negara berkembang sekaligus dikenal strategis pada sektor perdangan tersebut tentu akan menguntungkan bagi Cina. Oleh karena itu, Cina mengajukan berbagai tawaran kerjasama dengan negara-negara Asia Tenggara yang bukan hanya untuk kepentingan ekonominya semata, tetapi secara tidak langsung juga memberi pengaruh politik dan menunjukkan kekuasaannya di kawasan itu. Pada akhirnya, Cina akan terlibat dalam beberapa pengambilan kebijakan ekononmi-politik di Asia Tengara sekaligus memberi dampak tersendiri bagi negara-negara di kawasan tersebut.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.