Keberlangsungan acara ini diterima dengan baik oleh pihak Institut. Hal ini terkesan dari pembukaan secara resmi oleh Firdaus, S. St., M.Hum. selaku Pembantu Rektor III dalam kata sambutanya. Kegiatan ini juga mendapat sambutan yang baik dari mahasiswa masing-masing Program Studi di ISI padangpanjang dengan menunjukkan semangat,kekompakan dan partisipasinya dalam acara ini.
Pelaksanaan suatu bentuk kegiatan tentunya tidak bisa terlepas dari dukungan berbagai pihak,begitupun dengan Karnaval Seni 16. Kegiatan ini mendapat dukungan dari berbagai kelompok-kelompok kesenian baik di dalam maupun di luar lingkungan kampus. Terlihat dari bentuk isian acaranya, pada hari pertama " pawai,bazar,pemeran permorming art,live mural,live music perfomnces,pemutaran film,pertunjukan karya. Dan hari berikutnya pemeran,bazar,performing art,live music performances,puisi/monolog,diskusi,pemutaran film,pertunjukan karyamahasiswa, band dan ditutup dengan karya kalobarasi 16". Adapun  dukungan dari media, sarana dan prasarana sampai dengan Sumber Daya Manusia yang ikut ambil posisi sebagai additional. Kemampuan mahasiswa 16 dalam mengorganisir semua sumber daya yang ada, telah dapat sama-sama di lihat dan dirasakan.
Dari pelaksaan kegiatan Karnaval Seni 16 penulis mempunyai suatu pandangan dari perspektif yang berbeda. Tertuju pada rangkaian kegiatan yang belum memberikan inovasi bagi penonton. Acara yang di tawarkan hanya seputar kemampuan masing-masing yang di miliki  dan di geluti mahasiswa perjurusan. Salah satu kegiatan yang mampu mengusung hal tersebut yaitu karya kalobarasi 16. Berbagai karya di tampilkan dalam satu panggung secara beruntun, Mahasiswa jurusan tari menampilkan tarian yang di kuasainya, begitupun mahasiswa dari jurusan lain. Jika penamaannya kalobarasi ,kenapa mahasiswa  harus mampilkan apa yang di kuasainya ?. Pelaku seni seharusnya mampu menguasai bidang kesenian yang lain sehingga bisa menyujuhkan  penampilan  acara yang berbeda. Dan bisa menjadi ajang kreatifitas bagi mahasiswa yang memiliki kemampuan (talent)  berbeda  dari bidang kesenian yang digelutinya selama ini.
 Terlepas dari rangkaian acara dalam pelaksanaan kegiatan, Karnaval Seni 16 masih diadakan dilingkungan kampus hal itu tidak sesuai dengan konteks judul kegiatan. Dalam artian sempit, karya-karya seni yang disuguhkan belum mempunyai daya tarik lebih jika hanya mengutamakan penikmat di lingkungan seni. Kegiatan akan terkesan biasa-biasa saja  bagi mahasiwa angkatan lain.  Seharusnya karnaval diadakan di tengah- tengah masyarakat. Masyarakat awam tentunya bisa mendapatkan suatu hiburan  sekaligus tahap sosialisasi kesenian yang ada dan  dipelajari oleh mahasiswa Institut Seni Indonesia Padangpanjang selama kuliah. Gebrakan ini  mampu meningkatkan apresiator masyarakat terhadap kesenian yang berkembang. Hendaknya kegiatan ini juga menjadi muatan pemicu kreatifitas bagi mahasiswa angkatan lain untuk menyelenggarakan kegiatan yang sama. Sehingga mahasiswa mampu menjadi inovator bagi masyarakat. Tanpa melupakan eksistensi acara yang di buatnya dan pelaku seni yang terlibat