Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Cara Terbaik Menghancurkan Partai dari Dalam

25 Januari 2020   17:22 Diperbarui: 25 Januari 2020   17:23 421 0

Partai Amanat Nasional (PAN), seharusnya memiliki kader yang beretika, karena dari awal berdiri, PAN dicap sebagai partai intelektual. Partai yang disangka oleh masyarakat memiliki intelektualitas yang mumpuni. Kritis, tapi beretika, ciri intelektualis.

Tapi sayang, cermin kritis beretika, ciri intelektualis tadi, tidak tercermin jelang Kongres V PAN mendatang. Tuduhan diumbar, fitnah merajalela. Yang diumbar ke publik, bukan lagi persoalan kritis terhadap bagaimana memajukan partai, bagaimana posisi partai ke depan, dan persoalan kualitatif lainnya.

Misalnya, ada orang yang bernama Agun Mojin (kabarnya dia ini sudah mundur dari PAN), ribat-ribut soal uang mahar pilkada. Lhaa...emang uang mahar pilkada ada? Nuduh2 katanya ada oknum DPP PAN yang terima uang pilkada. Lhaa...secara aturan runutan proses siapa yang di SK kan menjadi calon partai itu kan dari bawah, dari DPD. Ngapa yang dia persoalkan cuma yang katanya  'oknum' DPP..?? Persoalan mahar pilkada itu, disetiap partai itu adalah 'persoalan hantu'. Jadi kalo ada orang yang namanya Agun Mojin mempersoalkan hal yang bersifat 'hantu', itu sama aja jin mempersoalkan hantu hehehe....

Ada lagi yang namanya Adid Jaim. Ini orang nulis panjang kali lebar gak karuan seolah kritikus paling toplah. Padahal selama ini nyaris tak terdengar. Kritikus musiman, sebulan jelang kongres hehehe....mirip-mirip dengan orang yang namanya Munyir. Padahal, kalo dia murni kritikus PAN paling top dikolong jagad, yaa....apa susahnya sejak awal periode kepemimpinam ZH dia mulai lakukan.

Ada temen kader partai lain bilang, "bro, partai mu aneh, ketumnya cuma dipanggil KPK sebagai saksi, malah ada orang-orang yang ngakunya kader PAN malah sibuk 'sukuran' ngumbar berita ke publik. Kalo di partai saya, semua kader akan sibuk menjelaskan persoalan yang sebenarnya terjadi ke publik. Jadi partai mu memang aneh bro..". Temen saya itu melanjutkan, "jadi bro, ada orang-orang yang ngaku kader partai mu, yang seolah-olah mereka itu kritis, padahal justru mereka itu sedang sibuk menghancurkan partainya sendiri". Saya hanya bisa nyengir kuda mencoba mencerna omongan temen saya itu.

Wallahu A'lam.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun