Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana Pilihan

Ombak dari Manado Tua

25 Januari 2021   20:28 Diperbarui: 25 Januari 2021   20:28 158 9
Kemarin, angin menari bersama hujan

Menggugurjatuhkan daun-daun bambu yang menguning
Lalu menerpakan diri ke teras-teras beratap rendah

Hujan berlari lebih cepat di sisi angin
Membawa ombak dari sisi jauh Manado Tua
Lalu melemparkan begitu saja ke dinding-dinding yang didirikan di atas laut

"Aku hanya bermain di luasan yang diambil," kata ombak kepada angin sambil memecah-diri dan berlari ke arah-arah yang dikehendaki

Bukankah cinta serupa ombak yang berlari dari Manado Tua

Membawa gemuruh-gemuruh sunyi
Dan melemparkan diri ke permukaan yang sudah ditanamtutupi dengan banyak perjalanan dan catatan, dengan keriuhan dan lalu-lalang

Pun cinta juga serupa Manado Tua: datang dari tempat jauh dan menuju ke tempat jauh

Sesekali melambaikan tangan untuk pertemuan
Sesekali juga melambaikan tangan untuk kepergian

Bukankah ia sungguh hanya serupa ombak yang datang dari Manado Tua dan pergi begitu saja setelah menerpa?

Di antara berita-berita kematian yang terus menganak-sungai, kita menunggu lonceng Jumat Pertama didentangnyaringkan

Lalu bergegas-langkah melalui pohon-pohon palma di depan Gua Maria

Mengambil air suci di dekat pintu kaca, hanya untuk mensyukuri betapa rapuhnya daging ketika harus membawa cinta

"Mungkin nanti aku akan menjadi pendoa untuk jiwamu," katamu kemarin
Dalam senyum yang begitu rapuh saat kita terus menyelinap di antara berita-berita kematian

Ah, kematian terasa terus mendekat memang
Semakin banyak nama yang harus dikenang saat kita hanya ingin bercanda dengan mereka

"Apakah kamu mempunyai sebuah doa untukku?" tanyaku

"Mungkin," jawabmu, sambil menyelinap pergi di antara berita-berita kematian

| Manado | 25 Januari 2021 | 16.05 |

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun