Tumpukan sisa merekahnya wewangian
Kini pudar ditelan senja
Tak mengapa
Karena esok ia berani menunjukkan diri
Lagi dan lagi
Aku termenung dalam pergulatan wewangian tersisa
Tiupan demi tiupan bayu, menggerai mahkota
Tergerai lemas berpadu dalam aroma wangi
Hadir kembali guratan lembayung
Yang berkedip manja memanggil dalam sepi
Tak perlu kau semanja itu, lembayung
Aku sudah tahu gelagatmu kala senja tiba tanpa mendung
Biarlah esok aku menjumpaimu dalam rindu
Persiapkan dirimu secantik merekahnya wijaya kusuma
Cemerlang nan semerbak memenuhi jagad nan sendu
Menghirup kembali aroma rasa yang tersaji penuh makna