Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi: Candu Rindu

26 April 2020   13:42 Diperbarui: 26 April 2020   13:47 275 54
Melintasi waktu yang telah berlalu
Hingga sampai di titik itu
Saat menempuh liku perjalanan
Lima belas kilometer yang penuh deg-deg an

Bayangan yang menari di angan
Menjelma jadi kenyataan
Pintalan benang-benang harapan
Merajut hati dengan kebahagiaan

Langkah kaki berjalan menuju ruangan
Di mana dirimu tepekur dengan bacaan
Menahan hati tetap menapak perlahan
Meski ingin rasanya memeluk dan tak lagi lepaskan

Senyummu telah menyambut hadirku
Yang membeku terpaku di depan pintu
Aduhai, kenapa dag dig dug jantungku
Salah tingkah tak karuan kala itu

Dan duduk berhadapan denganmu
Tanpa kata, tanpa suara, membisu
Hanya debar dada yang bertalu
Tidakkah kau dengar itu ?

Rasa datang tanpa permisi
Hangat jabat tanganmu mengalir hingga ke kursi
Dahaga datang disertai dehidrasi
Kulihat dirimu tak lagi konsentrasi

"Silakan minum," kau tawarkan sebotol air mineral padaku
Aku tersenyum menolak tawaranmu
"Minumlah !" seolah kau tahu hausku
Dan seperempat isinya menyejukkan dahagaku

"Aku juga haus," katamu mengambil botol air mineral itu
Sekejap isinya berpindah melewati bibirmu
Kita tersenyum saling menatap mata
Lewat sebotol air mineral, rindu kita berjumpa


# 25.04.2020
# written by Dewi Leyly

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun