Sabtu pagi para kompasianer sudah memenuhi sebuah kedai mungil di bilangan Sarinah. Jarum jam belum tepat menunjukkan pukul sembilan tapi Pak Diaz dan putranya, Pak Taufik, Bang Rahab, dan Mba Muthiah sudah setia menanti sambil menunggu roti hangat dihidangkan. Akhirnya setelah mba Windhu tiba kami pun berangkat bersama elf.
Kami menuju Goa Gudawang dengan rute Parung Panjang. Ketika melewati Legok jalan telah berubah menjadi tak lagi mulus. Satu setengah jam berikutnya jalanan didominasi oleh truk pengangkut batu. Aku bertanya-tanya jika terus-terusan ditambang apakah gunung atau bukitnya beberapa tahun ke depan akan menghilang?
Perjalanan masih panjang. Untuk mengusir sepi kami berbincang apa saja, hingga kemudian waktu terasa makin siang dan perut mulai lapar. Tapi rupanya obyek tujuan sudah dekat, sehingga kami pun memutuskan mengeksplorasi goa terlebih dahulu.
Goa Gudawang dengan Tiga Goa Andalannya
Goa Gudawang terletak di Desa Argapura, Cigudeg, Bogor. Obyek wisata ini mulai dibuka oleh umum pada tahun 1991. Di sini adalah kompleks goa dengan ditemukannya 12 goa alami yang terbentuk karena proses karstifikasi bertahun-tahun. Batu gamping pembentuk Goa Gudawang diperkirakan berusia 15 juta tahun.