Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana

Pelaminan Kedua

16 Agustus 2019   13:37 Diperbarui: 16 Agustus 2019   13:39 57 1

Setiap gadis yang akan melangsungkan pernikahan pasti merasa bahagia, hatinya pun berbunga-bunga. Bagaimana tidak? Mimpi-mimpi yang selama ini menari dalam otak akan menjadi nyata. Tetapi tidak bagiku.

Pernikahan ini adalah mimpi buruk yang dihadirkan orang tua angkatku dengan dalih balas budi. Tapi, tetap saja itu sebuah pemaksaan kehendak terhadapku. Mereka tega membinasakan masa depan anak sendiri, rutukku.

Aku berusaha menata hati, menerima takdir dengan lapang dada. Meskipun semua ini tidak pernah aku harapkan. Aku tidak boleh menangis, aku harus kuat karna hanya itu satu-satunya cara agar aku bisa melewati takdirku, hidup dengan laki-laki kurang waras yang baru saja menikahiku.

Setelah Penghulu menyelesaikan administrasi pernikahan, tibalah saatnya acara kedua untuk menyambut menantu baru di rumah kami. Baralek Gadang atau pesta pernikahan secara adat di Minang. Aku dan suamiku akan duduk di pelaminan sehari penuh, menunggu tamu dan kerabat memberi doa restu.

Setelah pakaian Anak Daro lengkap dengan sunting emas membungkus tubuh, kini aku dihadapkan dengan kelakuan aneh lelaki yang baru saja berganti status menjadi suamiku.

Dia menarik paksa aku masuk ke kamar pengantin, sedangkan di balik pintu yang tertutup banyak orang menunggu kami agar segera duduk di pelaminan.

Laki-laki gemuk bertubuh pendek yang tidak pernah sedikit pun kuberi rasa tersenyum aneh di tepian ranjang. Matanya melebar menatapku yang masih berdiri di samping lemari, aku risi dengan pandangannya.

"Kamu sudah siap, Lai?" Ah, ketika semua keluarga menunggu di luar kamar, dia malah bertingkah aneh.

Sepertinya lelaki itu tidak sabar menunggu malam, padahal acara helat belum lagi dimulai. Aku menggigit bibir, menahan perih yang mencabik jiwa. Demi harta, untuk kelancaran bisnis keluarga. Hari ini aku telah menjadi tumbal semua itu, tidak rela tapi apalah dayaku yang hanya anak angkat?

"Bang, kita tunggu malam, ya," lirihku, tetapi dia sepertinya memang tidak peduli.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun