Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ramadan Pilihan

Surat untuk Mama

9 Mei 2021   11:32 Diperbarui: 9 Mei 2021   11:41 1007 8
Beberapa hari lagi lebaran tiba, hari kemenangan bagi semua umat muslim. Lebaran identik dengan saling berkumpul dengan sesama anggota keluarga. Ini yang membuat orang-orang rela berbondong-bondong melakukan mudik.

Sebagai orang asli Surabaya yang tak punya kampung halaman, saya tak akrab dengan tradisi mudik. Tahun lalu ketika ada larangan mudik, saya tenang-tenang saja. Sebab memang tak punya kampung halaman.

Tapi berbeda dengan tahun ini. Awal tahun 2021, Mama pindah ke Nganjuk. Menemani adik tinggal di rumah dinas. Awalnya ini disambut gembira. Sebab kami berencana merayakan lebaran di Nganjuk. Kami mau merasakan bagaimana mudik itu.

Eh ternyata, ini hanya tinggal rencana. Pandemi belum berakhir. Pemerintah melarang mudik. Kami batal berkumpul di Nganjuk.

Kini saya merasakan, bagaimana sedihnya tak bisa mudik dan tak bisa berkumpul dengan keluarga. Tapi demi kebaikan bersama, rasa rindu harus ditahan. Sebagai penawar rindu, saya pun menulis surat untuk Mama dan Adik.


Assalamu'alaikum..

Untuk Mama dan Adik, apa kabar semuanya?

Semoga selalu sehat dan bahagia ya.

Sebentar lagi lebaran tiba, hari kemenangan yang ditunggu-tunggu bagi semua umat muslim.

Biasanya di hari lebaran kita semua berkumpul. Saling bermaaf-maafan sambil berkumpul menikmati hidangan khas lebaran yang Mama masak.

Namun tahun ini agaknya jadi lebaran pertama kita untuk tidak bisa berkumpul.

Sejak Mama pindah ke Nganjuk bersama adik, kita tak bisa berlebaran bersama. Virus Corona COVID-19 yang tak kunjung hilang, membuat kita harus sabar menahan rindu.

Padahal aku sudah menantikan bisa merasakan serunya mudik lebaran. Sebab baru kali ini, Mama tak tinggal didekatku. Ternyata, tahun ini tak bisa mudik.

Apalagi, suamiku ASN yang dilarang keras mudik. Duh, kami hanya akan berlebaran berempat nih .

Aku berencana membuat Nasi Biryani sendiri Ma, dari resep yang sudah mama ajari itu.

Meski kita tak lagi bisa makan bersama, setidaknya ada hidangan dari resep mama. Hidangan yang biasa kita santap bersama.

Bagaimana dengan Mama disana? Apakah akan masak nasi biryani dan krengsengan kambing seperti biasanya?

Hmm pasti enak bisa makan masakan mama yang lezat.

Lebaran kali ini kita harus bersabar ya, Ma. Menahan rindu untuk tak saling bertemu. Yang penting kita semua sehat. Hingga bisa segera bertemu saat pandemi ini berakhir.

Mama jangan sedih ya! Ada Adik yang akan menemani Mama berlebaran bersama. Aku juga berusaha tetap gembira menyambut hari kemenangan ini. Aku rayakan berempat, bersama suami dan dua orang puteriku.

Doaku semoga Mama selalu sehat dan bahagia. Tetap merayakan hari kemenangan dengan suka cita.

Nanti, habis shalat ied kita zoom ya,Ma. Biar kita yang  berjauhan ini tetap bisa melakukan silaturahmi meski secara virtual.

Aku dan adik adik akan tetap sungkem ke Mama. Sungkem virtual!

Kita bisa tetap ngobrol bareng. Atau mungkin bisa sambil makan nasi biryani rame-rame.

Berharap saja sinyal bersahabat ya , Ma. Jadi silaturahmi virtual kita tetap lancar tanpa ada buffering.

Meski virtual, InsyaAllah bisa tetap khidmad dan berkesan ya, Ma.

Yang penting niat saling maaf-maafannya tulus dari lubuk hati yang tedalam.

Maafkan kesalahanku ya, Ma. Maaf kalau masih belum bisa jadi anak yang berbakti.

Maaf, jika tahun ini tak bisa berkumpul saat lebaran.

Selamat lebaran, Ma!

Mohon maaf lahir dan batin.

Selamat meraih kemenangan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun