Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Mata itu Tertutup

10 November 2022   16:10 Diperbarui: 10 November 2022   16:15 134 6
Jam 12 malam, mata tidak kunjung kantuk.
Pikiran di awang-awang membeleduk
Melihat nasib dan pilihan yang tidak juga terbentuk
Apa aku terkutuk?

Parah apa-apa selalu ditunjuk
Kepala mereka hanya bisa mengangguk
Tubuh gatal tidak bisa digaruk
Muak! ingin mengamuk

Mata terbangun cahaya silau memantul
Sisi lain itu terus kembali muncul, jaga perasaan jaga pikirna dia mulai datang
Harus apa? Harus bagaimana? Tubuh terkejang, Jiwa raga menantang
Sial! apa nyawa ini siap melayang?

Dalam genangan perasaan aku berenang
Ingatan dan kenangan dulu berdatangan
Amarah bahagia sudah jadi khayalan.
Pasrah hadapi kenyataan

Adzan berkumandang
Para jamaah sudah mulai datang
Aku duduk dibarisan paling belakang
Ada yang aneh dari susunan barisan
Mereka hanya berdiri rapat-rapih mengangkat tangan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun