Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan Artikel Utama

Putri Tanjung dan Kawan-kawan, Cermin Kewajaran Milenial Menjadi Punggung Negara

24 November 2019   13:25 Diperbarui: 24 November 2019   17:52 246 7
Bagi beberapa orang, melihat muda-mudi berusia 20-30 tahun menjadi bagian dari pemerintahan akan terasa menarik. Bahkan, tak jarang dihebohkan. Namun, jika boleh jujur, fenomena itu seharusnya sudah wajar. Mengapa?

Menemukan orang-orang muda dapat menjadi bagian dari suatu hal yang besar sudah bukan lagi hal baru. Apalagi dalam kurun waktu 2-5 tahun ini. Bahkan, nama-nama yang membanjiri trending topic dalam waktu 1 tahun ini kurang lebih didominasi oleh figur muda.

Dimulai dari politikus muda yang banyak diperbincangkan, seperti Tsamara Amany Alatas bersama Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Di Malang pun ada politikus muda yang sudah terpilih menjadi bagian legislatif daerah, meski masih menjadi mahasiswa. Dilanjutkan oleh sosok rektor muda di Perguruan Tinggi ASIA Malang yang masih berusia 27 tahunan. Luar biasa!

Melalui contoh-contoh itu dan sebenarnya masih banyak lagi. Belum lagi jika harus menyentuh ranah entertainment dan creativity, maka akan lebih banyak lagi orang-orang hebat yang dapat kita kenal yang ternyata masih sangat muda.

Dari sini, kita dapat mengetahui bahwa fenomena muda-mudi menjadi bagian dari punggung pembangunan negara sudah biasa. Bahkan, jika merunut pada sejarah, Indonesia dapat merdeka juga tak lepas dari keterlibatan generasi muda. So, why not to do it again?

Begitu pula jika kita harus melihat nama-nama yang masuk ke daftar staf khusus Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Sebenarnya, mereka adalah orang-orang yang memang mampu untuk beraksi lebih, khususnya dalam upaya memajukan negeri ini. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun