Kalau mau diibaratkan dengan dunia kerja, saya seperti trainee yang baru saja diangkat jadi karyawan tetap, setelah beberapa waktu menjalani masa percobaan. Menjadi karyawan tetap, walaupun masih berstatus junior tetap saja rasanya berbeda dengan sebelumnya. Perbedaan paling mendasar ada di sisi tanggungjawab yang lebih besar. Saat menjadi trainee, segala pekerjaan yang dilakukan masih bersifat pembelajaran, alias masih dimaklumi kalau banyak kesalahan disana-sini. Sedangkan kalau sudah menjadi pegawai tetap, hasil pekerjaan kita harus dapat dipertanggungjawabkan, baik ke atasan, maupun ke stakeholder lainnya.
Menyandang status 'junior' di Kompasiana membuat saya teringat anak saya yang masih berusia tiga tahun. Sama seperti saya, dia juga baru duduk di kelas junior di TK nya. Sebagai jenjang terkecil, murid kelas junior diawasi oleh lebih banyak guru dibandingkan kelas di atasnya. Maklum saja, anak junior masih sangat perlu dibimbing bagaimana caranya belajar yang baik. Mereka juga masih senang bertindak seenaknya, seperti berlarian di kelas saat ibu guru mengajarkan nama-nama hewan, bahkan guling-gulingan atau berteriak saat merasa bosan. Gurunya tidak akan memarahi atau memukul, karena memang masih seperti itulah yang dimengerti oleh para junior ini. Sebagai guru, mereka sudah maklum akan hal itu.
Kembali ke status baru saya sebagai junior di Kompasiana. Saya merasa senang telah berhasil melewati masa 'percobaan'. Namun ini juga berarti saatnya saya mulai belajar lebih banyak dari para guru saya yang ada disini. Belajar dari para penulis senior yang telah menghasilkan ratusan bahkan ribuan tulisan disini. Yang karyanya telah banyak dinikmati atau bahkan mampu menginspirasi banyak orang. Saya sebagai murid kelas junior mengharapkan bimbingan yang penuh kesabaran dari para guru disini. Agar anak ingusan yang baru saja masuk 'sekolah' ini bisa terus naik kelas, hingga suatu saat nanti dapat menjadi guru yang dapat membagikan ilmunya kepada yang lain.
Salam kompasiana..
