Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy Pilihan

Awas! Kecemasan Berlebihan Saat Vaksinasi Dapat Memicu Kelumpuhan

3 Agustus 2021   21:29 Diperbarui: 4 Agustus 2021   07:04 148 2
Kasus kelumpuhan yang dialami mahasiswi asal Aceh Barat usai divaksin viral di jagad maya. Kasus ini menambah panjang daftar "korban" vaksin Covid-19 di tanah air.

Mahasiswi berinisial AW (23), berawal dari keinginannya untuk melakukan vaksinasi untuk memenuhi persyaratan kuliah di sebuah PTN di Banda Aceh.

Penuturan pihak keluarga AW beberapa hari lalu, saat AW baru saja mengalami nahas tersebut, ia membutuhkan semacam sertifikat atau bukti sudah divaksin sebagaimana diminta oleh pihak kampus dimana ia menempuh pendidikan.

Namun malang nasibnya jelang 12 jam paska disuntik vaksin, gadis itu mengalami mual-mual, muntah, dan kejang bahkan sempat pingsan dirumahnya hingga terpaksa dilarikan ke rumah sakit oleh pihak keluarga untuk mendapatkan pertolongan medis.

Berbagai spekulasi pun bermunculan, ada yang berkomentar positif dan banyak juga yang memandang negatif dampak vaksinasi massal yang dilakukan oleh pemerintah.

Sebelumnya, informasi dari pihak vaksinator memaparkan, sebelum AW disuntik ia telah diperiksa terlebih dahulu dan melewati serangkaian wawancara untuk memastikan kesiapan menerima vaksin.

Meskipun ada yang menduga penyebab utama kelumpuhan AW adalah karena ada penyakit penyerta yang berdampak buruk.

(Diketahui bila AW memiliki riwayat asam lambung dan pernah mengalami tifus).

Namun menurut Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh, dr Safrizal menjelaskan dugaan penyebab kelumpuhan yang dapat dialami AW adalah kemungkinan besar karena faktor psikosomatik atau ketakutan yang berlebihan sehingga memicu dampak pada kesehatan.

Ditambahkan dokter tersebut, semua keluhan (seperti dugaan asam lambung), itu bukan termasuk kontra indikasi atau halangan untuk menerima vaksin.

Hipotesa lebih lanjut dr. Safrizal menduga karena kecemasan yang tinggi membuat asam lambung AW meningkat karena ada keluhan nyeri di ulu hati.

Namun setelah diobservasi tanda-tanda vitalnya secara ilmu kedokteran, seperti tekanan darah, denyut nadi, dan pernafasan semua dalam koridor normal dan baik. Ketika berbicara juga tampak normal.

Bahkan sekarang kaki dan tangan AW sudah mulai dapat digerakkan. Kalau kemarin sama sekali tidak dapat digerakkan.

Atas kasus ini dr. Safrizal menjelaskan apa yang terjadi pada gadis AW tidak dapat disimpulkan sebagai dampak dari vaksin Coronavirus. Mengingat hampir 20 juta orang divaksin namun kasusnya sangat spesifik.

Oleh karena itu bagi Anda yang belum divaksin dan ingin melakukan vaksin, maka perlu juga kiranya mempersiapkan mental, jika tidak maka bisa saja terjadi hal seperti kasus AW. (*)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun