Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Ada 3 Pelajaran Demokrasi dari Shalat Berjamaah

8 Agustus 2021   01:07 Diperbarui: 8 Agustus 2021   01:26 677 4
Shalat berjamaah selain memiliki berbagai kemuliaan ternyata jika dilihat secara filosofis mengajarkan kita hidup berdemokrasi.

Sebagai contoh dalam shalat berjamaah jika imam sudah memulai shalat, dan ada makmum yang terlambat maka cukup mengikuti shalat yang sudah berjalan. Maka di akhiri shalat tinggal menutupi kekurangan rakaat yang ketinggalan tadi.

Tidak perlu jemaah yang terlambat membuat grup jemaah baru untuk membuat shalat berjamaah baru dalam satu masjid.

Begitu juga jika imam lupa ayat yang dibaca, imam cukup berhenti sebentar jemaah yang ingat ayat yang dibaca mengingatkan dari belakang. Dan imam tidak perlu mengganti ayat dan mengulang dari awal bacaan ayat yang dibaca.

Dari kedua hal kegiatan shalat berjamaah diatas ada beberapa pelajaran yang kita ambil dalam hidup berdemokrasi.

1. Patuh terhadap pemimpin
Dalam menjalankan pemerintahan terkadang banyak keputusan pemimpin yang tidak memuaskan semua orang. Bahkan berjalannya sebuah keputusan terkadang tidak meminta pendapat dari semua orang.

Maka jika ini terjadi kita ikuti saja sepanjang itu untuk kebaikan orang banyak. Tidak perlu mengadakan perlawan apalagi sampai ingin membuat daerah baru atau bahkan negara baru.

Kalau semua orang hanya mengikuti syahwat politik ingin berkuasa saja maka membangun daerah atau bangsa tidak akan pernah selesai. Bahkan rakyat akan menjadi korban keganasan politik manusia-manusia yang haus akan kekuasaan.

2. Pemimpin salah diingatkan
Sebagai manusia biasa seorang pemimpin juga terkadang tidak luput dari kesalahan. Maka jika pemimpin salah sebaiknya diingatkan dengan prosedur yang benar.

Yang bertanggung jawab mengingatkan imam jika salah adalah yang barisannya berada dibelakang imam, Dibelakang imam itulah kalau dalam dunia demokrasi anggota legislatif atau anggota dewan perwakilan rakyat.

Tugas DPR jelas sebagai legislasi, fungsi anggaran dan pengawasan. sebagai pembuat anggaran, pengawas, dan membuat undang-undang, Begitu berat tugas anggota dewan sebenarnya.

Jika pemimpin suatu daerah dan dewan bisa berjalan sesuai yang diamanahkan maka kesejahteraan rakyat bukan menjadi angan-angan saja.

3. Menegur pemimpin dengan baik
Jika imam salah maka dalam menegur kita harus menggunakan kata "Subhanallah"

Dalam kehidupan demokrasi jika pemimpin salah mari kita tegur dengan baik sampaikan keluhan kita kepada anggota legislatif maka mereka yang akan meneruskan keluhan kita.

Tidak mesti harus main pegang atau dengan kata-kata hujatan. Saat ini sering terjadi menghujat seorang pemimpin sangat mudah dilakukan dengan hanya "berkoar-koar" dimedia sosial tanpa memberikan solusi sebagai jalan keluar.

Akhirnya mari kita terus belajar bagaimana hidup berdemokrasi yang sebaik-baiknya. Agar apa yang menjadi cita-cita bangsa kita, memiliki negara yang maju, rakyat yang cerdas dan sejahtera akan bisa direalisasikan secepatnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun