Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ruang Kelas

Ideologi Mania di Antara Ideologi Ultras dan Hooligan dalam Suporter Sepak Bola Indonesia

22 Maret 2021   22:55 Diperbarui: 22 Maret 2021   22:58 1810 1
Seiring berkembangnya zaman, sepak bola Indonesia mengalami perubahan. Salah satu perubahan tersebut adalah ideologi yang di anut para  kelompok suporter sepak bola. Budaya populer di kalangan pendukung sepak bola Indonesia di zaman sekarang adalah ideologi Ultras dan ideologi Hooligans. Mungkin hal ini merupakan salah satu dampak dari globalisasi. Dimana budaya luar masuk ke Indonesia, dan menjadi sebuah budaya populer yang di gemari oleh para kelompok suporter. Budaya populer adalah produk dari masyarakat industri, di mana praktik penandaan dan produk yang dapat diamati (yaitu budaya) diproduksi atau dilakukan dalam jumlah besar, seringkali dengan bantuan teknologi produksi massal, distribusi dan duplikasi. Sehingga sangat mudah diakses oleh masyarakat (Heryanto, 2008, h. 6). Ideologi Ultras dan Hooligans kini menjadi budaya populer di kalangan kelompok suporter Indonesia. Banyak sekali contohnya, seperti Brigata Curva Sud (Ultras; tim PS Sleman), Northside Boys 12 (ultras; Bali United), Flower City Casual (Hooligans, Persib Bandung), B6 Surakartans (Hooligans, Persis Solo), dan masih banyak lagi. Dahulu ideologi Mania menjadi budaya populer, namun karena ada ideologi-ideologi baru yang kini sudah menjadi budaya populer, akhirnya ideologi Mania menjadi budaya sub kultur. Ideologi Mania kini dianggap hal yang berbeda bagi kalangan suporter masa kini, sehingga terlihat bahwa sub kultur ini memberikan identitas kepada para "anggotanya" dalam gaya hidup sub kultur yang berbeda dari kelompok sosial lain yang sering dianggap kuno, konservatif, konformis, dan arus utama (Ryan, 2010, h. 88). Anggota dari sub kultur ini ingin terlihat berbeda dari budaya yang dominan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun