Bisa 2 minggu baru habis. Paling nggak 12 hari deh, kalau memang saya masaknya banyak atau sering.
Tapi, beberapa waktu ini, balik lagi "kumat".
Baru sekitar 8 hari sudah habis.
Padahal sempat seharian nggak masak apa-apa.
Trus kenapa bisa secepat itu habis ya?
Emang ada yang suka nyedot gas, gitu?
Untuk antisipasi hal itu saya memang sengaja punya 2 tabung melon. Setiap kali satu sudah terpakai, siap satu cadangan. Maka biar beberapa kejadian, cepat banget gas habis itu, masakan saya masih "terselamatkan" apalagi kalau pas baru setengah matang, tiba-tiba makdep mati.
Haduh....
Ndilalah, kemarin itu karena sedang tidak masak banyak, saya nggak terlalu peduli sama indikasi sudah berapa kira-kira sisa gas yang ada. Tapi, saat godok jamu, pas matikan kompor, bunyinya beda. Seperti berbarengan bunyi gas habis aja.
Makdep gitu.
Sementara gas satunya belum diisi sebab merasa belum sampai 10 hari dipakai, jadi masih bisa besok lah...
Sebab ada beberapa kegiatan lain, saya cuekin saja.
Ketika malam-malam, kelar semua kegiatan, saya lapar ingin makan indomie. Nggak liat-liat gas gimana, api nyala biar kecil.
Tapi, kok lama amat airnya matang ya?
Begitu dilihat lagi...
Lha, bener dong... Gas habis yang membuat tidak ada api menyala di atas panci.
Aduh.
Padahal lapar sekali. Sudah malam begitu.
Untungnya masih ada kompor di depan, milik yang punya rumah meski itu pun sedang tidak dalam kondisi baik.
Ya wis... Perut masih bisa terselamatkan.
Hari ini kudu iklas nggak bisa masak sebab gas baru bisa ada rada siangan.
Makanya jangan sok cuek sama tanda-tanda yang sudah dikasih oleh sekitar.
#katanjar #anj2021
