16 Januari 2020 03:08Diperbarui: 16 Januari 2020 03:30684
Kamu selalu menawarkan senyum yang menawan yang kamu kirim bersamaan dengan indah bola matamu. Kerap kamu tertawa yang hanya kamu saja pemiliknya,kerna apa? Kerna ada sedikit samar lesung di kedua pipi yang mungkin hanya terlihat oleh tatapku saja. Bibir indahmu yang seperti tak henti mengatakan patahan kata yang kocak, selalu menepikan kebosanan pagi  awal kerjaku hingga di kedua belas jam sesudahnya. Cinta yang berujung rindu sering membuatku rancu apakah  itu rindu yang bertumpuk cinta atau kebalikannya tapi kupikir 'bodo amat'. Yang jelas sedikit gila ketika otakku selalu mengandaikan kamu menjadi istriku. Aku akan  terpenjara memandang parasmu tanpa istirahat. Memelukmu sebanyak banyaknya tubuh rampingmu melekat dengan sekujur permukaan kulitku. Bukan apa, untuk menjelaskan kepada mimpi mimpiku, supaya mereka tidak pulang tanpa bentuk ke kediamannya, sehingga kehilangan mimpi itu tergantikan oleh khayalan, yang mengisikan bukan cinta tapi melulu sukak lewat sentuhan kulit lembutmu.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.