Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Berkarakter

31 Oktober 2012   09:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:10 2866 0
Setiap akan melakukan apapun dibutuhkan perencanaan yang matang, persiapan ini dimulai jauh sebelum sesuatu itu digerakkan. Dengan adanya persiapan maka pelaksanaan akan sesuai harapan. Demikian pula selama proses pembelajaran berlangsung, seorang guru dikehendaki menyiapkan berbagai perangkat pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Silabus, Program Tahunan, Program Semester, Minggu Efektif sampai Kriteria Ketuntasan Minimun.

Sebagai seorang guru, saya sudah sangat mengenal dengan perangkat pembelajarna tersebut. Namun pada pelaksanaannya, saya masih membutuhkan beberapa referensi untuk menghadirkan suasana santai, menyenangkan dan asyik selama proses pembelajaran. Hal ini sangat bergantung pada acuan yang sudah saya susun tersebut, yaitu RPP.

Semua guru pasti mengenal RPP, jika tidak kenal berhenti saja jadi pengajar, bahasa kasarnya demikian mengingat tugas seorang guru selain mengajar adalah merancang perencanaan ini. Rancangan yang diharuskan guru berikan kepada pengawas benar-benar direalisasikan dalam mengajar, bukan hanya untuk memenuhi syarat sudah merancang rencana pada penerapannya tidak demikian.

Upaya pemerintah dalam memajukan pendidikan di Indonesia tidak terpaku pada perombakan kurikulum semata. Hal serius dilakukan melalui pemantapan rencana pembelajaran dengan berbagai macam cara, sebut saja pelatihan-pelatihan mengenai cara menyusun RPP dan lain-lain.

Kita anggap RPP sudah menjadi makanan ringan sehari-hari bagi seorang guru. Setiap guru mampu merancang pelaksanaan pembelajaran ini. Belum berselang waktu yang lama, pemerintah kembali menuntut rancangan RPP berkarakter. Bagi sebagian guru yang masih terpaku pada RPP model lama akan kebingungan dalam merancang RPP berkarakter ini. Tuntutan yang paling menonjol adalah pada penanaman karakter siswa yang di antaranya meliputi sifat jujur, toleransi, mandiri, demokratis, komunikatif, tanggung jawab, percaya diri, berorientasi tugas dan hasil serta beberapa karakter lain yang diharapkan bisa dimiliki oleh siswa setelah pembelajaran berlangsung.

Tidak berhenti sampai pada penanaman karakter pada siswa, seorang guru juga diminta untuk membentuk pembelajaran dengan menghadirkan tiga aspek penting. Pertama guru mampu menghadirkan pengalaman maupun pengetahuan baru kepada siswa, lebih dikenal dengan eksplorasi. Kedua guru mampu menghadirkan kerjasama antarsiswa, mendalami pengetahuan dan wawasan dengan berbagai referensi dan buku-buku yang ada, lebih dikenal dengan elaborasi. Ketiga guru mampu merangkum semua materi pelajaran tidak hanya materi pokok namun inti kerjasama, sikap maupun hal lain yang dianggap perlu, sehingga dengan pembenaran dari proses belajar mengajar akan menghadirkan hasil yang sesuai dengan KKM tersebut, inilah yang dinamakan dengan konfirmasi.

Alasan pemerintah dalam menuntut RPP berkarakter adalah untuk menghindari RPP biasa-biasa saja. Jika selama ini guru kurang mengeksplorasikan pembelajaran dengan berbagai model, hanya mengandalkan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, maka selebihnya guru dituntut untuk mampu memecahkan permasalahan yang menjenuhkan siswa dengan RPP berkarakter. Jika selama ini pembuatan RPP berkutat pada materi pokok, maka RPP berkarakter lebih difokuskan kembali dimana setiap pertemuan harus ada RPP, harus dengan model pembelajaran berbeda, dengan metode berbeda, dan strategi berbeda.

Guru yang hanya mengandalkan model dan metode lama akan sangat mudah ditebak siswa. Jika hari ini guru mengajar dengan berdiskusi, besok berdiskusi, lusa berdiskusi, dan seterusnya berdiskusi, lama kelamaan siswa akan menjuluki guru tersebut “Ibu Diskusi” atau “Bapak Diskusi”.

Dengan RPP Berkarater ini guru sudah mempunyai perencanaan yang matang, Setiap pertemuan dengan model dan metode berbeda (metode mungkin tidak jauh berbeda dengan ceramah, tanya jawab), namun model yang berbeda pasti akan ditunggu-tunggu oleh siswa. Hal ini tentu akan terlaksana dengan rancangan RPP Berkarakter, guru tidak hanya memahami siswa dari segi kognitif dan psikomotorik semata, namun akan terlihat pula afektifnya.

Pada akhirnya, guru tidak hanya mengejar jam tayang pembelajaran semata untuk mencukupi Jam Pelajaran melainkan memahami siswa secara lahir dan batin. Harapannya akan timbul keikhlasan bagi guru dalam mengajar, bagi siswa dalam belajar, tidak hanya pada tunjangan sertifikasi yang spektakuler tersebut.

Harapan saya, belajar harus direncanakan bukan rencana belajar tapi pelaksanaannya bisa kapan saja.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun