Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Tarung Hidup, Bukan Soal Menang Kalah

25 November 2020   23:03 Diperbarui: 26 November 2020   00:47 118 4
Setelah satu siang berlalu

Penuh gebu

Penuh debu

Kertak irama otot kelu

Rentak harmoni nadi

Teriakkan nada lelah

Di ujung senja

Gulita



Di awal pendakian

malam

Muhibah panjang hati

Sampai pada batas peraduan

Indah beraroma wangi

Melati terapi

 jiwa lemah



Bila masih banyak alpa

Khilaf

Lupa

Namanya insan

Khas

Manusia



Bila sudah serba benar

Jauh dari nista

Aib

dosa

Mungkin malaikat julukannya



Bila tak berkenan

Menerima

Luput

Lena

Lepas misi

Ketepataan sasaran target

Bukanlah pemenang

tarung sejati

Hari ini,

Karena sekali kalah jadi pecundang

Bila terus berkubang

Tenggelam di lubang duka

Kecewa

Semakin dalam

Semakin dalam

Mentalnya selembek tempe

Selumer kerupuk basah



Mari kita nantikan munculnya

Sang juara sejati

sebenarnya,

Ia sekarang sembunyi

Dibalik

Keraguan  

Kegetasan batang percaya dirimu



Suatu hari

Engkau akan mengenali

Sang juara  sembunyi

Yang tabah bangkit berkali

Kali jatuh,

Dua belas kali

Bangkit  tiga belas kali



Karena hidup

Tak selalu tentang kemenangan

Kadang kalah

Kadang  Knock.Out

Tergeletak di kanvas ring



Tapi

Juara bertahan

Akan selalu bangkit

Bertarung kembali

Merebut peluang menang



Setelah mengenali

Cara bertarung

Kau akan berkenalan

Dengan sang kandidat juara hidup



Siap tidak siap

Layangkan pukulan

Nyalakan nyali

Tanding sportif

Hidup sekali

Harus selalu punya arti

Bila sudah tak bisa mundur

Pukul maju terus!



Sejujurnya

Engkau akan mengenali

Sang kandidat juara dunia hidupmu

Ia adalah dirimu sendiri !




KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun