Hari ini, 2 korban yang saya dampingi ketakutan & malu. Harusnya pelaku yang malu & takut, bukan korban. Korban: "Dimana Hukum & Keadilan?" Sepertinya sebagai korban, mereka tidak mendapatkan perlindungan dari negara atau pemerintah. Ya sebagai korban mereka merasa berjuang sendiri tanpa perlindungan negara. Posisi ini membuat mereka sebagai korban, lari ketakutan dan malu sendirian membiarkan pelaku bebas. Pelakunya akan bebas berkeliaran tidak terjamah oleh hukum dan berpotensi melakukan kejahatan pada korban yang lain.
Ya hari ini saya mendapatkan dua pengakuan korban yang malu dan takut pada situasi menjadi korban. Mereka adalah korban ketidakadilan, sebagai korban kebijakan dan korban kekerasan seksual. Situasi lemahnya perlindungan pada korban dan minimnya komitmen negara melindungi korban membuat mereka ketakutan juga malu sebagai korban. Akhirnya mereka sebagai korban jadi korban kembali kedua kalinya. Dalam ketakutan dan malu itu mereka meminta saya agar saya menghentikan langkah serta mereka tidak melanjutkan pelaporan. Faktanya sebagai korban mereka harus dihadapkan pada proses penanganan yang akan mengorbankan mereka lagi. Harusnya negara secara nyata memberikan secara nyata keberpihakannya pada korban. Korban: "Saya serahkan ketakutan ini padaMU, Tuhan".
Jakarta, 15 September 2021
Astina
Advokat bagi Warga Miskin dan  Korban Ketidakadilan.
