21 Januari 2022 13:24Diperbarui: 21 Januari 2022 13:29857
Entah untuk kali yang kesekian Senja utusan malam yang jalang itu menikam cahaya Mentari di langit, begitu pula yang terjadi lagi di ujung hari ini. Di antara batas terang dan gelap dengan penuh kehati-hatian mulanya Senja yang Jalang itu  mengendap-endap dari belakang, kemudian begitu cepat keluarlah seketika tangan-tangan busuknya yang penuh koreng dan kudis itu, merayap perlahan, memeluk bias-bias cahaya Mentari yang terang-benderang.Â
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.