"ommmm miftah"
Suara laki-laki lantang (afnan)
Ketika saya sedang beres-beres rumah. Tapi tahun ini sejak tadi saya menunggu suara itu tak kunjung terdengar.
Hemmmm (menangis)
Tadi malam biasanya rapat menentukan penjemputan tamu agung dari Malang. Siapa yang menjemput? Jam berapa? Dimana? Naik apa?
Hingga pernah ada cerita Brebes Tegal ditempuh jarak hampir 6 jam gegara Brebes macet.
Dijemput mulai subuh sampai rumah lagi dhuhur
 H-3 biasanya tamu agung Depok pun sudah sampai dirumah, namun sampai detik ini belum nampak batang hidungnya.
Hari ini terasa sepi, dirumahpun tidak menyiapkan apa-apa, karena tidak ada kehadiran para tamu agung.
Para kurcaci yang biasanya jam-jam ini sudah mulai berkumpul, saling bercerita, saling berebut pun tak terdengar suara tertawa, suara jeritan, suara teriakan, dan suara tangisan mereka.
Ah sudahlah
Mungkin tahun ini agak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Rencana ke mbah gunung pun belum ada kepastian. Padahal saudara yang disanapun berharap kedatangan "orang-orang dataran rendah". Walau hanya sekedar numpang menikmati makan mie godog, namun sejuta rasa yang didapatkan.
