Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi Hari Guru: Selepas Azan Subuh

25 November 2021   02:18 Diperbarui: 25 November 2021   07:55 673 41

Berpuluh tahun, rindumu kau paku di ujung azan Subuh
Di dada, iman telah melesap, detak jam tak lagi kau kenal
Cukuplah azan, awal penanda kembali dimulainya perjuangan


Ketika dingin masih betah bersarang di tulang sumsum
Dan kelopak mata masih enggan memandu terang
Kau gesit berselempang tujuan, mengukir masa depan


Di antara lampu-lampu yang telah terkantuk-kantuk
Kau tembus aroma sisa derasnya hujan semalam
Dan tanah, begitu kental memantulkan uap kehidupan


Di ujung aspal, dengus napasmu mulai mengeja arti pengorbanan
Sebab di depan, masih terbentang jauh kerikil dan bebatuan
Melukis tanjakan dan turunan yang masih congkak menganga  


Engkau menggerung, memecah sepinya alam pedesaan
Menyapa burung-burung yang masih betah berkicau di sarang
Belum berpencar mematuk-matuk sisa biji-bijian


Sesampai di depan gerbang sekolah, senyummu mengembang
Sebab apa? Anak-anak bersahaja berhamburan dan berlarian
Menciumi telapak tanganmu, yang masih beraroma kasih sayang


Dan mereka berucap,"Selamat Hari Guru."
Hari ini dan di detik ini, netramu kembali berkaca-kaca

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun