Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money Artikel Utama

Pilihan Pengembangan Infrastruktur Interkoneksi

29 Oktober 2014   13:06 Diperbarui: 19 Oktober 2015   14:28 185 1

Napak Tilas Pembangunan Ekonomi

Dalam perjalanan kehidupan berbangsa yang merdeka, perekonomian Indonesia telah mengalami 3 (tiga) era masing-masing :

1. Era pasca kemerdekaan atau Orde Lama (1945-1966), pada masa Presiden Soekarno.

2. Era Orde Baru (1967-1998) masa kepemimpinan Presiden Soeharto, kental dengan aroma “Mafia Berkeley” yang mengusung ekonomi liberal. Dalam era ini penataan perekonomian Indonesia dilakukan melalui perencanaan dan sikap kehati-hatian (prudent), melakukan perubahan struktural dengan mengutamakan pembangunan bidang primer yaitu pangan dan pembangunan infrastruktur sebagai faktor penunjang utama.

3. Era Reformasi (1998 – kini), pasca Krismon 1998, diawali dengan kehadiran IMF (International Monetary Fund), sebagai “mesias ekonomi” membawa tema free market, free access, no barrier, anti-monopoly, deregulasi, privatisasi yang kemudian kental mewarnai kebijakan perekonomian Indonesia. Konon, tata perekonomian demikian disebut Sistem Ekonomi Neo Liberal.

Mengawali perjalanan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden M. Jusuf Kalla (JKW-JK) untuk masa 2014-2019, telah dibentuk Kabinet Kerja dengan awak berjumlah 34 (tiga puluh empat) orang dari berbagai kalangan dan latar belakang dan maritim dipakai sebagai “tag-line”.

Ditengah eforia dan gelombang kritisi dari masyarakat yang peduli kepada Kabinet Kerja, layak dikaji potret perekonomian Indonesia masa kini dalam ikhtiar (Endeavor) menggapai masa depan hingga kelak NKRI mencapai satu abad usia kemerdekaannya pada 2045.

Menuju Satu Abad – Model Tatapan Masa Depan (Foresight Model)

Dalam ikhitiar menggapai masa depan, perlu langkah yang berkesinambungan dengan memperhatikan potret masa kini (untuk pemodelan digunakan titik awal 2015) serta menggunakan model Tatapan Masa Depan (Foresight Model) menuju satu abad NKRI.

Sejalan dengan penyusunan langkah tersebut, layak diperhatikan tantangan dunia pada abad 21 yaitu berkaitan dengan masalah pangan, energi, dan air (The Energy Water Food Stress Nexus; 21st Century Challenges, Royal Geographical Society).

Berdasarkan jumlah populasi Indonesia 2015, dan asumsi PDB per Kapita 2015 dikaji kondisi perekonomian ekonomi dengan 3(tiga) asumsi tingkat pertumbuhan masing-masing :

I. Skenario pertumbuhan ekonomi 10% per tahun (skenario Reformasi Tegas, usulan Gustav Papanek, Raden Pardede, Suahasil Nazara, dalam buku Pilihan Ekonomi Indonesia, Oktober 2014)

II. Skenario pertumbuhan ekonomi 7% per tahun (usulan Sri Mulyani Indrawati, World Bank 2014)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun