Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

Sanksi Komdis PSSI Sama Saja dengan Membuang Garam ke Laut "Persipura Bakal Maen di Liga Oceana (OFC)"

22 Desember 2011   14:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:53 1100 0
Komite Disiplin ( KOMDIS ) PSSI telah mengeluarkan sanksi kepada klub-klub di Indonesia Super Ligue ( ISL ) bahkan sanksi pun menimpa tiga anggota Exco. Tak luput menunggu persipura di hukum. Hukuman dengan degradasi hingga denda 500-1 milyar. Sanksi PSSI yang dikomandoi Johar Arifin begitu gencar dilakukan akhir-akhir ini setelah 452 anggota PSSI ( Baca; Pemerintah Maupun Anggota PSSI Anggap Geng Johar Arifin “Ilegal” ) nyatakan suara bulat digelarnya Kongres Luar Biasa ( KLB ). Geng Johar Arifin menghadapi ancaman KLB dengan cara memberi sanksi ini, bagaikan membuang garam ke laut.

Sudah asin kok ditambah dengan asin lagi tidak ada rasa sama sekali. Wajar saja ketidak profesionalisme PSSI mengelola liga profesional akhir-akhir ini bikin persipura bakal memilih berlabuh di liga antar negara-negara Oceana. Sikap persipura hengkang dari liga di Indonesia patut dilakukan demi meningkatkan daya saing antar klub profesional. Cuman, tindakan hengkang ke OFC lebih pada unsur politis semata karena OFC merupakan kumpulan klub-klub antar negara ( bisa anda lihat disni). Niat berlaga di klub lain sudah saya tulis. Bisa dibaca disni " FIFA Akan Bekukan PSSI, Persipura Main di Liga Brasil"

Memang sulit dan pasti bertentangan dengan aturan umum bahwa sebuah klub negara lain boleh ikut berlaga di kompetisi negara berbeda. “Tapi mau bagaimana lagi, wacana itu bisa saja. Ini hanya satu jalan keluar yang dipikirkan. Bila jadi bergabung, nuansa politis antara Papua dan negara-negara Oseania akan makin terasa. “Jika tidak diterima di Indonesia, ya gabung saja dengan mereka. Tapi tentu ini akan sangat berat karena akan dilihat penuh nuansa politis. Menurut Ketua harian persipura pilihan ini justru lebih baik. Wacana seperti Inilah yang sudah saya singgung sebelumnya; Kisruh PSSI antara Boneka Pajangan dengan Disintegrasi Bangsa.

Bisa jadi, niat Persipura inilah yang bikin pusing gerbong pak Johar. Kebingungan pun kian terasa ditubuh PSSI-LPI dalam menangangi klub-klub di ISL. Walaupun statuta FIFA sudah diakomodasi kedalan statuta PSSI, Johar Arifin merasa tidak puas. Alhirnya, beberapa hari ini, nampak PSSI lari ke AFC maupun FIFA untuk berkonsultasi soal nasib klub di Indonesia. Mencoba membela diri dengan aturan FIFA soal kompetisi, barang yang sudah jelas kok mau ditanya-tanya untuk apa?. Yang Jelas, sesuai pasal 76 Statuta FIFA yang juga dimuat kedalan statuta PSSI, ISL sudah ilegal menurut keputusan pengurus. Sudah jelas aturanya kenapa harus buang-buang duit pergi ke Jepang hanya untuk berkonsultasi dengan presiden FIFA.

Tindakan PSSI akhir-akhir ini sama dengan buang garam ke laut sehingga tidak ada efek sama sekali.

Langkah Persipura ke OFC menambah ancaman serius kepada PSSI selain KLB yang tinggal waktu pelaksanaanya. Kepada Tempo.co, Ketua Harian Persipura Jayapura La Sya mengatakan Langkah ke OFC akan diambil sebagai protes kepada PSSI bila tidak mau mengakomodasi klub-klub yang menginginkan perubahan untuk sepak bola Tanah Air. “Wacananya bergabung bersama liga negara-negara Oseania, bukan Australia. Ini kalau tidak ada peluang Persipura berada terus di bawah PSSI, tutur La Sya, Kamis 22 Desember 2011.

Ulah dari retorika PSSI ( Baca; Inilah Fakta Retorika PSSI ), nasib pengaturan liga kian maburadul. Pemilik klub di seantero Indonesia tak satu pun patuh pada keputusan atau sanksi. Garam dari laut dibuang ke laut, oh PSSI kita.

Senada dengan ketua harian Persipura, mantan Kapten Persipura era tahun 90-an, Fernado Fairyo, mengatakan rencana tersebut tidak salah. “Liga di sana lebih berbobot, pemain Persipura juga tidak kalah sama pemain negara lain,” katanya. Kekesalan mantan pemain persipura ini merupakan sebuah ungkapan harga diri sebagai orang Papua yang sebelumnya sudah saya tulis " PSSI Jangan Rampok Harga Diri Orang Papua!.

Lanjut, La Sya mengungkapkan bahwa Oseania ataupun Australasia merupakan benua yang terdiri dari negara-negara seperti Australia, New Zealand, Papua New Guinea, dan negara Kepulauan Pasifik, di antaranya Fiji, Nauru, Kribati, Tahiti, Samoa, Palau, dan banyak lagi. Oseania merupakan benua dengan luas daratan terkecil dengan jumlah penduduk kedua terkecil setelah Antartika. “Kompetisi di sana lebih teratur dan profesional. Kami kan maunya ikut liga yang benar-benar profesional.

Sanksi kepada Persipura pun berakhir. Sebelumnya bergentayangan rayuan gombal pengurus PSSI untuk menunda pemberian sanksi kepada klub asal Papua ( Persipura Jayapura ), berakhir sudah. Kamis 22 Desember 2011, tim utusan khusus PSSI yang pergi ke markas persipura mendapat penolakan. Persipura tetap menolak berbagai tawaran dari PSSI dan tetap berlaga di ISL sesuai statuta Bali. Apalagi, setelah dicoret PSSI dari liga champion asia, mau apa lagi datang merayu persipura?. Sudah terlambat bukan?.

Menanggapi pertemuan PSSI-Persipura, Thamrin Sagala membenarkan kedatangan delegasi PSSI ke Papua. Namun menurutnya pendekatan itu sudah terlambat karena tidak akan mengembalikan hak Persipura tampil di Liga Champions Asia. Seperti diakui komdis PSSI, Catur mengaku belum menerima kabar apapun mengenai pertemuan itu. "Soal ( sanksi ) Persipura, kami ( komdis-PSSI ) masih menunggu hasil pertemuan tim yang sedang ke Papua.

Lanjut Thamrin, proses negosiasi yang dilakukan PSSI sejauh ini tak lebih dari pemaksaan kehendak (Konflik LPI-ISL PSSI Maen Ancam). "Tidak ada musyawarah lagi. Mereka sudah lapor ke FIFA dan AFC soal klub kami. Kami sudah banyak dirugikan, termasuk kegagalan kami tampil di liga Champion Asia ( lihat surat AFC soal Persipura ). Kalau mereka mengembalikan hak kami, itu akan dipertimbangkan. Tapi saat ini percuma. Semua sudah terlambat. Apa yang kami dapat jika ikut mereka?" ujar Thamrin via vivanews.com

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun