Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Rembulan Merah

28 Juni 2021   21:42 Diperbarui: 28 Juni 2021   21:52 408 27
Belum lama rembulan bertengger di atas perbukitan di timur Semeru ketika awan mulai berarak pelan menyelimuti malam yang mulai sepi.
Sekelebat burung malam menyapa lalu entah pergi dan hinggap kemana lalu bernyanyi serak di ujung hutan seakan mengajakku ke sana.
Kulangkahkan kaki yang telah lelah menyusuri riuhnya Surabaya yang penuh pesona keompongan tanpa makna selain dusta. Kini kuberjalan di tepi lembah yang penuh jejak langkah para pembawa sesembahan bagi Sang Maha Kuasa.
Di bawah cemara gunung kuhanya bisa berlutut dalam heningnya malam namun hati menggelora tanpa kata selain sebuah doa tanpa suara.
Relung hati pun bergema kala Sang Dewata bersabda di sinilah semua akan bermakna.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun