Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Praktik Segitiga Restitusi sebagai Langkah Awal Menumbuhkan Budaya Positif

15 Desember 2021   15:05 Diperbarui: 15 Desember 2021   15:27 19890 5
Memasuki modul 1.4 di program guru penggerak, kami disuguhi materi tentang bagaimana mewujudkan budaya positif di sekolah. Mengapa disebut budaya positif? karena aktivitas yang diharapkan muncul bersumber dari nilai kebajikan yang diyakini oleh seluruh warga sekolah. Dalam proses mewujudkan budaya positif ada beberapa tahapan yang harus kami kuasai. Yang paling utama adalah tentang cara berpikir tentang penerapan disiplin disekolah. Jika sebelum belajar tentang budaya positif ini , proses penegakan disilin disekolah berlangsung satu arah, artinya sekolah atau guru yang menetapkan aturan dan murid sifatnya sebagai pelaksana tanpa punya hak tawar. Maka setelah mempelajari modul ini , menjadi terbuka cara berpikir saya khususnya. Bahwa sebuah peraturan hendaknya dibuat berdasarkan kesepakatan dan kesanggupan bukan pemaksaan. Dan sebagai guru, kita tidak seharusnya menjadi pengontrol bagi murid, karena itu hanya akan menimbulkan energi negatif dalam hubungan guru dan murid, yang pada akhirnya akan melelahkan guru ketika tak dapat terus mengontrol murid dan permasalahan yang mucul semakin beragam. Miskonsepsi semacam ini yang ingin dibenahi melalui materi di modul 1.4.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun